Jakarta – Oil boom sepanjang 8.605 meter digelar untuk menghalau tumpahan minyak di perairan dan di pesisir pantai Utara Jawa, Minggu (11/8). Tumpahan minyak ini berasal dari anjungan PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ) yang mengalami kebocoran.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kepulauan Seribu selaku Mission Coordinator (MC) Tier 1, Capt Herbert Marpaung mengatakan, sebanyak 3.116 personil di darat dan laut, serta 46 unit kapal telah dikerahkan untuk menangani kebocoran gas dan tumpahan minyak tersebut.
Menurut Herbert, oil boom yang digelar tersebar di sejumlah titik. Di perairan, Pertamina Hulu Energi ONWJ menggelar 4.200 meter static oil boom di lapis pertama dan 400 meter di lapis kedua.
Kemudian, Pertamina Hulu Energi ONWJ juga menempatkan 400 meter moveable oil boom dan ditambah bantuan 700 meter oil boom di FSRU Nusantara Regas.
Di pesisir, Pertamina Hulu Energi ONWJ menggelar 2.905 meter oil boom yang tersebar di 6 lokasi, yaitu Cemara Jaya, Sedari, Tambak Sari, Tanjung Pakis, Pantai Bakti, dan Sungai Buntu.
Selaku MC Tier 1, Herbert mengatakan, jajarannya terus melakukan pengawasan dan memantau setiap pergerakan dari tim penanggulangan tumpahan minyak di lapangan serta memonitor laporan berkala yang dikirimkan Pertamina Hulu Energi ONWJ setiap harinya.
Komentar tentang post