Darilaut – Dari semua peristiwa cuaca ekstrem, suhu panas (panas ekstrem) penyebab kematian terbesar. Namun panas ekstrem ini masih diremehkan.
Padahal angka kematian akibat panas bisa mencapai 30 kali lebih tinggi dibandingkan angka kematian yang tercatat saat ini.
Layanan peringatan panas diberikan kepada pengambil keputusan kesehatan di separuh negara yang terkena dampak. Diperkirakan akan meningkat pesat pada tahun 2027 berdasarkan inisiatif internasional Peringatan Dini untuk Semua.
Dalam siaran pers yang diterbitkan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) tercatat pula antara tahun 2000 dan 2019, perkiraan kematian akibat panas mencapai sekitar 489.000 per tahun, dengan beban yang sangat tinggi terjadi di Asia (45%) dan Eropa (36%).
Kondisi panas ekstrem selama musim panas tahun 2022 diperkirakan telah menyebabkan lebih dari 60.000 kematian di 35 negara Eropa.
Gelombang panas juga memperburuk polusi udara, yang telah menyebabkan sekitar 7 juta kematian dini setiap tahunnya dan merupakan pembunuh terbesar keempat berdasarkan faktor risiko kesehatan.
Siaran pers WMO (2/11) juga menjelaskan bahwa jumlah kejadian bencana berskala menengah atau besar diperkirakan akan mencapai 560 kejadian per tahun – atau 1,5 kejadian setiap hari – pada tahun 2030.