Darilaut – Platform digital telah memberikan banyak manfaat bagi berbagai komunitas dan orang-orang di dunia. Namun, platform digital telah disalahgunakan untuk menyebarkan misinformasi, disinformasi, serta ujaran kebencian.
Hal ini dapat memicu konflik, mengancam demokrasi dan hak asasi manusia, serta merusak kesehatan masyarakat dan aksi iklim.
Negara-negara harus mengatasi “kerusakan global yang parah” yang disebabkan oleh proliferasi kebencian dan kebohongan online, kata Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada hari Senin (12/6) saat meluncurkan laporan utama “Our Common Agenda Policy Brief 8 Information Integrity on Digital Platforms”.
Laporan ini dirancang PBB untuk menopang integritas informasi pada platform digital.
Dalam siaran pers PBB, Un.org, kekhawatiran atas potensi ancaman yang ditimbulkan oleh perkembangan pesat kecerdasan buatan (AI) generatif tidak boleh mengaburkan kerusakan yang telah dilakukan oleh teknologi digital yang memungkinkan penyebaran ujaran kebencian secara online, serta mis-dan disinformasi.
Ringkasan kebijakan tersebut berpendapat bahwa platform digital harus menjadi pemain integral dalam menegakkan keakuratan, konsistensi, dan keandalan informasi yang dibagikan oleh pengguna.
Komentar tentang post