Darilaut – Sebanyak 11 ribu bibit mangrove ditanam di pesisir Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Kamis (6/10).
Penanaman mangrove ini kolaborasi Dompet Dhuafa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rembang dan berbagai komunitas masyarakat untuk mencegah abrasi.
Secara simbolis penanaman mangrove dilakukan di Jembatan Merah Hutan Mangrove, Dusun Sawah, Kelurahan Pasarbanggi, Kecamatan Rembang.
Mayoritas penduduk bergantung pada mata pencaharian di laut. Kelurahan Pasarbangi terkenal dengan budidaya tambak.
Namun bencana abrasi sudah berdampak kepada mata pencaharian sebagian warga. Sehingga penanaman pohon mangrove menjadi sebuah pilihan agar mata pencaharian warga tidak berkurang karena abrasi.
“Sebagian budidaya tambak warga terkena dampak dari abrasi. Akhirnya pendapatan yang dihasilkan dari dari budidaya tambak menjadi terpengaruh dan berkurang. Karena tambak itu ada dua siklus musim. Musim garam dan musim bandeng,” kata Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) Rembang, Mochamad Sahal.
“Kalau tidak ada mangrove ini, tambak warga akan hancur. Makanya masyarakat berupaya untuk mencegah abrasi dan pengrusakan mata pencaharian.”
Menurut Sahal penduduk akhirnya memiliki insiatif untuk menanam mangrove bersama-sama dan bertahan sampai sekarang. Masyarakat bahu-membahu membangun bersama.
Komentar tentang post