Darilaut – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P. S Brodjonegoro mengatakan, para peneliti berinovasi dan berkolaborasi untuk melakukan riset bersama dan dengan cara bidang keilmuannya masing-masing. Ketika wabah covid-19 ini merebak awal Maret lalu, langkah pertama yang dilakukan adalah membentuk konsorsium Covid-19.
Seperti dilansir Bppt.go.id, kerja sama ini dilakukan bersama Lembaga Pemerintah Non kementerian (LPNK) di bawah lingkungan Kemenristek/BRIN. Seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Tenaga Nuklir Indonesia (Batan), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), serta Perguruan Tinggi dan Rumah Sakit.
Dalam acara Ngobrol Tempo secara virtual, di Jakarta Kamis (7/5), Bambang mengatakan, sifat dari konsorsium ini adalah bottom up dalam pengertian masing-masing kampus/lembaga mempunyai usulan aktivitas Litbang Jirap terkait dengan Covid19. Seperti Universitas Airlangga (Unair) terkait molekuler dan Robot untuk melayani pasien. Kemudian BPPT mengusulkan pentingnya kegunaan dari ventilator dan rapid test.
Tentunya hal ini disesuaikan dengan yang menjadi kebutuhan secara nasional dan yang dapat mengidentifikasikan kebutuhan nasional itu adalah Gugus Tugas (Kemenkes).
Komentar tentang post