redaksi@darilaut.id
Senin, 30 Januari 2023
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Pemilu dan Pemilihan
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » 14 ABK yang Bekerja di Kapal Perikanan China Tiba di Indonesia

14 ABK yang Bekerja di Kapal Perikanan China Tiba di Indonesia

redaksi redaksi
8 Mei 2020
Kategori : Berita
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan, M Zulficar Mochtar menjemput 14 anak buah kapal (ABK) yang bekerja di kapal perikanan China. Para ABK yang berangkat dari Korea Selatan dan tiba Jumat (8/5) sore, juga dijemput oleh Kementerian Luar Negeri, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK)  dan pihak lainnya. FOTO: ISTIMEWA

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan, M Zulficar Mochtar menjemput 14 anak buah kapal (ABK) yang bekerja di kapal perikanan China. Para ABK yang berangkat dari Korea Selatan dan tiba Jumat (8/5) sore, juga dijemput oleh Kementerian Luar Negeri, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan pihak lainnya. FOTO: ISTIMEWA

Darilaut – Sebanyak 14 anak buah kapal (ABK) yang bekerja di kapal perikanan China tiba di Indonesia melalui Korea Selatan, Jumat (8/5) sore. Para ABK ini dijemput Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) dan beberapa pihak lain.

Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, M Zulficar Mochtar yang ikut menjempat para ABK mengatakan, kasus yang menimpa para ABK tersebut perlu diinvestigasi lebih lanjut.

Menurut Zulficar, hak-hak para ABK perlu dipastikan terpenuhi. Selain itu, pembenahan tata kelola rekruitmen dan perlindungan ABK menjadi agenda sangat penting ke depan.

Sementara itu, Koordinator Nasional Destructive Fishing Watch (DFW)-Indonesia, Moh Abdi Suhufan mengatakan, indikasi kerja paksa yang dialami oleh awak kapal perikanan asal Indonesia yang bekerja di kapal berbendera China menjadi momentum bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap aturan dan mekanisme pengiriman awak kapal ikan ke luar negeri.

Pemerintah, menurut Abdi, perlu melakukan upaya edukasi dan kampanye pencegahan kepada masyarakat luas agar tidak terjebak pada praktik kerja paksa dan perdagangan orang.

Melihat perlakuan tidak adil yang dialami oleh awak kapal perikanan dan menyebabkan kematian 3 orang awak kapal perikanan asal Indonesia mengindikasikan bahwa kerja paksa atau perbudakan modern masih terjadi pada industri perikanan tangkap.

Kejadian yang dialami oleh awak kapal perikanan asal Indonesia di kapal Cina dan terbongkar oleh otoritas pemerintah Korea Selatan merupakan puncak dari gunung es dari praktik kerja paksa yang masih terjadi dan perlu upaya keras dari semua pihak untuk melakukan pencegahan.

“Ini momentum bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi, perbaikan tata kelola aturan dan mekanisme rekruitmen dan pengiriman awak kapal perikanan ke luar negeri yang saat ini masih multi channel sehingga meyulitkan pengawasan dan belum memberikan perlindungan maskimal bagi awak kapal perikanan di luar negeri,” kata Abdi.

Seperi diketahui, mekanisme pengiriman awak kapal perikanan ke luar negeri saat ini dilakukan melalui 5 jalur dan aturan yaitu oleh Kementerian Perhubungan, Kementerian Tenaga Kerja, BNP2TIK, pemerintah daeeah dan jalur mandiri melalui kerjasama bisnis.

Akibat kondisi ini upaya pengawasan awak kapal perikanan di luar negeri menjadi sulit dilakukan.

“KBRI akhirnya sulit mendekteksi keberadaan mereka untuk melakukan monitoring dan pengawasan karena aturan tiap-tiap instansi pengirim berbeda,” kata Abdi.

Undang-Undang No 18 tahun 2017 tentang Pelindungan Buruh Migran sudah mengamanatkan hal ini tapi aturan turunan dalam bentuk Peraturan Pemerintah belum dikelaurkan oleh pemerintah.

Walaupun ada banyak pintu untuk bekerja di kapal ikan luar negeri, mayoritas awak kapal perikanan berangkat lewat jalur ilegal. Ini problem besar selanjutnya sebab pemerintah tidak punya data pasti berapa banyak awak kapal perikanan di negara tempat bekerja.

”Keberadaan dan aktvitas mereka terungkap jika ada kasus seperti kejadian di Korea Selatan,” kata Abdi.

Koordinator Progran dan Advokasi, DFW-Indonesia untuk SAFE Seas Project Muhammad Arifuddin menyarankan agar pemerintah Indonesia untuk ikut melakukan edukasi kepada calon awak kapal perikanan yang akan bekerja di luar negeri.

“Pemberian informasi tentang syarat-syarat dan kondisi bekerja di kapal ikan perlu disosialisasikan kepada calon pekerja agar mereka menyadari tingkat resiko yang akan dihadapi,” kata Arifuddin.

Hasil penelitian dan sejumlah kasus awak kapal perikanan yang dirujuk oleh DFW-Indonesia menemukan beberapa praktik kerja paksa yang dialami oleh mereka. Praktik tersebut antara lain, kondisi kerja yang tidak layak, jam kerja panjang, tipu daya, gaji tidka dibayar dan pemanfaatan kerentanan ekonomi keluarga pekerja.

“Oleh karena itu, kami telah membangun Fisher Centre di Jawa Tengah dan Bitung sebagai pusat layanaan edukasi dan pelaporan awak kapal perikanan,” kata Arifuddin.

Hal ini untuk membantu upaya pencegahan dengan pemberian informasi yang dibutuhkan bagi awak kapal ikan yang bekerja baik didalam maupun luar negeri agar mereka dapat terhindar dari praktik kerja paksa dan perdagangan orang.*

Tags: ChinaperbudakanPerlindungan awak kapal perikanan
Bagikan12Tweet3KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Ilustrasi bibit siklon tropis. GAMBAR: ZOOM.EARTH
Berita

4 Bibit Siklon Tropis di Dekat Wilayah Indonesia

29 Januari 2023
Rumah yang mengalami kerusakan karena terdampak banjir di Jalan Raya Bailang, Lingkungan 1, Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (28/1). FOTO: BNPB
Berita

Kepala BNPB Ingatkan Banjir dan Longsor di Manado Kejadian Berulang

29 Januari 2023
Tol Laut. FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Tahun 2023 Kemenhub Layani 177 Trayek Angkutan Laut

28 Januari 2023
Next Post
FOTO: BPPT

Peneliti Berkolaborasi untuk Riset Penanganan Pandemi Covid-19

FOTO: HALODOC.COM

Mengapa Tipe Virus Corona di Indonesia Berbeda?

Komentar tentang post

REKOMENDASI

Hari Ini, World Cleanup Day Serentak di 157 Negara

Badai Tropis di Laut Filipina Mengarah ke Kepulauan Ryukyu, Jepang

TNI Angkatan Laut Kibarkan Bendera Setengah Tiang

BMKG: Suara Dentuman Bukan dari Aktivitas Gempa Tektonik

BMKG Gelar Sekolah Lapang untuk Nelayan di 20 Lokasi

FAO dan UKIP Fasilitasi Pengelolaan Bersama Ikan Teri di Raja Ampat

TERBARU

4 Bibit Siklon Tropis di Dekat Wilayah Indonesia

Kepala BNPB Ingatkan Banjir dan Longsor di Manado Kejadian Berulang

Tahun 2023 Kemenhub Layani 177 Trayek Angkutan Laut

Pemberitaan Berperspektif Keberagaman Perlu Diperkuat

Kapal Berhati-hati, Gunung Api Myojinsho Kemungkinan Akan Meletus

Banjir Tinggi 3 Meter dan Longsor Melanda Kota Manado

TERPOPULER

  • Ikan karang Amphiprion ocellaris, Sulawesi, Indonesia (Randall, 1998) dan Amphiprion percula, Papua New Guinea (Allen & Erdmann, 2012) contoh yang mendukung spesiasi alopatrik.

    Teori Spesiasi Geografis Ikan Karang

    27 bagikan
    Bagikan 11 Tweet 7
  • Biogeografi Ikan di Kawasan Segitiga Terumbu Karang

    6 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 2
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    231 bagikan
    Bagikan 98 Tweet 56
  • Mengapa Orca Tidak Memangsa Manusia di Alam Liar?

    31 bagikan
    Bagikan 13 Tweet 8
  • Pemanasan Laut, Ini Dampak Bagi Ekosistem dan Manusia

    25 bagikan
    Bagikan 10 Tweet 6
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    416 bagikan
    Bagikan 174 Tweet 101
  • Tantangan Teknologi Penangkapan Ikan yang Efektif dan Ramah Lingkungan

    16 bagikan
    Bagikan 15 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu dan Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk