Darilaut – Penipuan melalui iklan investasi online palsu yang berkedok sebagai selebriti merajalela di Jepang.
Polisi mengatakan iklan investasi online palsu dijalankan oleh orang-orang yang menyamar sebagai selebriti. Kerugian akibat penipuan di Prefektur Osaka tahun ini berjumlah sekitar 10,9 juta dolar atau Rp 174,8 miliar
Melansir NHK, polisi menduga pesan tersebut mungkin dibuat menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) atau kecerdasan artifisial.
Salah satu kasus tersebut, seperti dilaporkan NHK, dialami seorang pria di Jepang bagian barat yang telah ditipu lebih dari 220 juta yen, atau sekitar 1,4 juta dolar (Rp 22,5 miliar) dalam penipuan investasi media sosial.
Kasus ini adalah salah satu dari banyak kasus penipuan online yang dilakukan oleh penipu yang menyamar sebagai selebriti.
Polisi mengatakan presiden perusahaan berusia 70-an di Prefektur Osaka sedang melihat situs terkait investasi di ponsel cerdasnya pada bulan Februari, lalu menemukan iklan palsu yang menampilkan pengusaha Horie Takafumi.
Pria itu mengetuk iklan tersebut dan dibawa ke ruang obrolan aplikasi perpesanan LINE yang dijalankan oleh seseorang yang menyamar sebagai Horie.
Pelaku mendorong untuk berinvestasi perak (silver), dengan perkiraan pengembalian lebih dari 640.000 dolar.