Darilaut – Topan Muifa yang berkembang di Samudra Pasifik Barat saat ini berada di Laut Filipina dan diprediksi akan melewati Kepulauan Ryukyu, Jepang, dan ke Laut Cina Timur. Pergerakan sistem ini ada kemiripan dengan Topan Hinnamnor hingga ke Korea Selatan. Topan Muifa dengan nama Filipina Inday, berkembang dari bibit siklon tropis 91W di Samudra Pasifik Barat, Minggu (4/9).Bibit siklon tropis tersebut berada di utara Kepulauan Mariana. Sistem ini dekat dengan lintasan bibit siklon tropis 90 W akhir Agustus lalu yang telah membentuk Topan Hinnamnor yang bergerak di Laut Cina Timur hingga Laut Jepang dan Rusia. Forecasters Internasional dan Ahli Meteorologi Senior AccuWeather, Jason Nicholls melalui akun Twitter @jnmet menjelaskan Badai Tropis Muifa akan terus menguat karena mengikuti arah barat laut dan dapat mencapai intensitas topan sebelum berdampak pada Kepulauan Ryukyu Selatan serta Taiwan akhir pekan ini hingga awal minggu depan. Menurut Jason badai mungkin menyapu Cina Timur sebelum mungkin menyerang Korea Selatan akhir pekan depan. "Muifa akan menguat saat bergerak ke barat laut dalam beberapa hari ke depan dan dapat mencapai intensitas topan sebelum mencapai Kepulauan Ryukyu selatan pada Minggu atau Senin," kata Jason seperti dikutip dari AccuWeather. "Muifa diperkirakan akan mengikuti jejak Topan Hinnamnor melintasi Kepulauan Ryukyu, yang menerima curah hujan sekitar satu kaki (300 mm) pada awal minggu ini," kata Ahli Meteorologi AccuWeather, Alyssa Smithmyer. "Setiap hujan tambahan yang turun pada minggu depan akan secara signifikan menghambat upaya pembersihan dan pembangunan kembali." Namun Muifa tidak sedahsyat Hinnamnor. Intensitas kecepatan angin topan Muifa, tidak akan sekuat Hinnamnor, yang ketika itu adalah topan super. Pendinginan air laut dengan berlalunya Hinnamnor baru-baru ini, sebuah proses yang dikenal sebagai upwelling, diperkirakan akan membatasi intensitas keseluruhan Muifa. Namun, menurut AccuWeather, badai masih diperkirakan mencapai kekuatan yang setara dengan badai Kategori 2 pada Skala Angin Badai Saffir-Simpson pada awal minggu depan. Pusat Peringatan Siklon Tropis Bersama, Joint Typhoon Warning Center (JTWC) menjelaskan topan Muifa akan terus meningkatkan intensitas hingga 185 km per jam (100 knot) dan mencapai intensitas puncaknya 205 km per jam (110 knot) dalam dua hari. Pergerakan yang lambat dan peningkatan intensitas akan menyebabkan upwelling yang akan menjadi salah satu faktor penyebab penurunan intensitas antara 72 dan 100 jam knot saat sistem berbelok ke utara. Sebelumnya, prediksi JTWC, apabila intensitas Muifa akan terus meningkat dan mencapai 215 km per jam (115 knot) dalam dua hari, aliran kemudi di sekitar sistem menjadi sangat mirip dengan Hinnamnor dan dengan hasil yang serupa. Dalam Buletin PAGASA (Philippine Atmospheric, Geophysical, and Astronomical Services Administration atau Administrasi Layanan Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina) yang dikeluarkan Sabtu pukul 11.00 waktu setempat, intensifikasi lebih lanjut hingga Minggu atau Senin saat Inday bergerak ke arah barat laut di atas Laut Filipina. Namun, perairan yang sedikit lebih dingin di timur Taiwan dan perkiraan periode perlambatan di wilayah laut ini dapat mengakibatkan tren pelemahan yang dimulai pada hari Senin atau Selasa. Hingga Sabtu, Badan Meteorologi Jepang, Japan Meteorological Agency (JMA) menginformasikan kondisi aktual pukul 15.00 waktu setempat, Muifa dengan kekuatan angin topan yang kuat berada pada posisi 21.1 N - 125.8 E. Arah perjalanan Mufia barat-laut dengan kecepatan 15 km per jam (9 knot) dan tekanan udara pusat 970 hPa. Area badai sistem ini dengan kecepatan angin 50 knot atau lebih di seluruh area 95 km (50 NM) dan angin kencang dengan kecepatan angin 30 knot atau lebih di utara 280 km (150 NM) dan selatan 220 km (120 NM), menurut JMA. Sumber: AccuWeather.com, Zoom.earth/JTWC, PAGASA/Filipina dan Badan Meteorologi Jepang/JMA
Komentar tentang post