redaksi@darilaut.id
Sabtu, 13 Agustus 2022
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Inovasi Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19

Inovasi Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19

redaksi redaksi
28 Oktober 2020
Kategori : Berita
Ikan mengandung protein. FOTO: DARILAUT.ID

Ikan mengandung protein. FOTO: DARILAUT.ID

Darilaut – Peneliti Bioteknologi Hewan Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Endang Tri Margawati, mengatakan, terlepas dari berbagai problem yang ada, masa pandemi telah mendorong munculnya berbagai inovasi.

“Sumber daya alam kita masih sangat mendukung. Berbagai inovasi pertanian telah dilakukan sebelum masa pandemi. Hal yang perlu dilakukan saat ini adalah melakukan integrasi pertanian untuk meningkatkan ketersediaan pangan dan ekonomi,” ujar Endang.

Endang yang juga Profesor Riset LIPI, dalam Webinar Nasional “Prof Talk: Ketahanan Pangan di Masa Pandemi COVID-19”, Senin (26/10), mengatakan, urban farming termasuk dalam pertanian terintegrasi.

Misalnya, kata Endang, bercocok tanam dengan metode hidroponik yang terintegrasi dengan pemeliharaan ikan.

Untuk ketersediaan protein hewani kita tidak perlu khawatir, karena Indonesia adalah negara bahari dan masayarat kita terbiasa memelihara hewan ternak secara mandiri.

Endang mengatakan, untuk mengatasi situasi saat ini pemerintah perlu memastikan ketersediaan pangan, terjaminnya akses pangan pemanfaatan pangan, dan meningkatkan gizi masyarakat dengan memberikan extra fooding pada kelompok masyarakat tertentu.

Kepala LIPI Laksana Tri Handoko, mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak pada ketahanan pangan masyarakat dan khususnya mengganggu upaya penanganan stunting secara nasional.

Ketidakjelasan waktu kapan pandemi akan berakhir berpotensi mengganggu ketersediaan, stabilitas, dan akses pangan. Hal yang paling dikhawatirkan jika kondisi ini terus berlangsung adalah terjadinya krisis pangan.

Masalah ketahanan pangan menjadi masalah yang sangat penting sekaligus rentan dalam situasi bencana dan pandemi Covid-19.

“Pandemi mampu mengubah pola, budaya, tata kelola, dan cara kerja kita semua. Terkait pangan, tentu hal ini menimbulkan tantangan yang tidak mudah dalam banyak kasus. Khususnya mengganggu upaya kita untuk menangani stunting secara nasional yang tak kunjung turun,” ujar Handoko.

Handoko mengingatkan selain munculnya banyak masalah, pandemi perlu dilihat dari sisi lain, yaitu memunculkan berbagai kesempatan dan kreativitas baru yang mampu mendukung ketahanan pangan nasional.

“Untuk itulah Prof Talk kali ini diharapkan dapat menggali berbagai ide baru yang dapat diadopsi untuk menjadi kebijakan terkait,” kata Handoko.

Profesor Riset bidang Sosial Ekonomi Pertanian dari Kementerian Pertanian, Tahlim Sudaryanto, mengatakan, kinerja sektor pertanian (pangan) masih relatif baik. Kinerja sektor pangan berperan sebagai buffer terhadap penurunan pertumbuhan ekonomi nasional.

Namun, tidak dipungkiri di beberapa sisi tetap menimbulkan dampak. “Pandemi mengakibatkan terjadinya penurunan di sektor tenaga kerja, terganggunya pemasaran komoditas pangan dan beberapa kasus di usaha peternakan,” katanya.

Kementerian Pertanian selaku lembaga teknis yang bertanggung jawab dalam bidang pertanian (pangan) juga telah menyiapkan berbagai strategi untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa pandemi.

Program yang disiapkan di antaranya peningkatan kapasitas produksi melalui food estate dan diversifikasi produksi dan konsumsi pangan. Kemudian, penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, pengembangan pertanian modern, dan beberapa paket jejaring pengaman sosial.

Pandemi Covid-19 telah memberikan pembelajaran terhadap perlunya reorientasi kebijakan ketahanan pangan ke depan.

Pemerintah dan masyarakat perlu terus bersinergi untuk saling mendukung dalam mempertahankan ketahanan pangan, sehingga lebih siap terhadap berbagai gangguan yang akan dihadapi.

Menurut Organisasi Pangan Sedunia (FAO), potensi krisis pangan di masa pandemi akan mengancam dunia, termasuk Indonesia.

Meskipun sinergi antar lembaga telah dilakukan dan stok pangan nasional aman, namun antisipasi perlu dilakukan agar Indonesia terhindar dari krisis pangan di masa pandemi.

Tags: Covid-19InovasiKetahanan PanganLIPIStunting
Bagikan4Tweet2KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Hingga 2022 Kecelakaan Pelayaran Masih Signifikan

13 Agustus 2022
Ilustrasi tukik penyu hijau. FOTO: KLHK
Berita

Gelombang Panas Perburuk Populasi Penyu Jantan

13 Agustus 2022
Tukik penyu
Berita

99 Persen Tukik Penyu di Florida Berjenis Kelamin Betina

13 Agustus 2022
Next Post
Ikan. FOTO: DARILAUT.ID

Cegah Stunting Dengan Makan Ikan

TCWC Jakarta-BMKG

Dampak Siklon Tropis Molave, Gelombang Tinggi 6 Meter di Laut Cina Selatan

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Sabtu, Agustus 13, 2022
Mostly Cloudy
24 ° c
72%
11mh
-%
28 c 19 c
Rab
26 c 18 c
Kam
27 c 18 c
Jum
26 c 17 c
Sab

TERBARU

Hingga 2022 Kecelakaan Pelayaran Masih Signifikan

Antibodi Penduduk Indonesia Meningkat 4 Kali Lipat

Gelombang Panas Perburuk Populasi Penyu Jantan

99 Persen Tukik Penyu di Florida Berjenis Kelamin Betina

Badai Tropis Meari Akan Melintasi Tokyo

Banjir Melanda Kabupaten Bogor, Cilacap, Pohuwato dan Katingan

REKOMENDASI

Dugong di Natuna

Dampak Virus Corona, Ikan-ikan Terbuang Percuma, Nelayan Enggan Melaut

HUT ke-4, AMSI Konsisten Mewujudkan Ekosistem Digital yang Sehat

Hari Keanekaragaman Hayati, KLHK Melepas Elang Laut Dada Putih

100 Penulis Berbagi Kisah Menarik tentang Mangrove

Hujan dan Angin Kencang, Badai Nora Mendarat di Meksiko

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    663 bagikan
    Bagikan 275 Tweet 162
  • Ini Daftar 34 Trayek Tol Laut Tahun 2022

    21 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 5
  • LIPI Bahas Ilmu Kelautan dan Kebumian

    10 bagikan
    Bagikan 5 Tweet 2
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    370 bagikan
    Bagikan 155 Tweet 90
  • Kawasan Timur Indonesia Kaya Sumber Daya Ikan

    121 bagikan
    Bagikan 49 Tweet 30
  • Mirip Kerupuk, Harga Gelembung Renang Capai Rp 50 juta per Kilogram

    275 bagikan
    Bagikan 114 Tweet 67
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    186 bagikan
    Bagikan 79 Tweet 45
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk