Darilaut – Perubahan iklim dapat menyebabkan kualitas dan produktivitas cabai menurun, padahal komoditas ini dapat mempengaruhi tingkat inflasi.
Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Puji Lestari, mengatakan, fluktuasi produksi cabai setiap musim menyebabkan kenaikan harga cabai cukup signifikan sehingga mempengaruhi tingkat inflasi.
Pada musim hujan produksi cabai biasanya selalu rendah karena sebagian besar sawah ditanami padi dan di lahan kering banyak petani yang enggan menanam cabai karena risiko gagal panen tinggi,” kata Puji.
Belum lagi adanya dampak perubahan iklim global. Hal ini, menurut Puji, menyebabkan menurunnya kualitas dan produktivitas cabai dan berkembangnya populasi organisme pengganggu tanaman perlu untuk secara terus menerus diantisipasi.
Karena itu, kata Puji, penelitian yang mengarah pada peningkatan produktivitas, kualitas cabai dan pengelolaan terhadap organisme pengganggu tanaman secara berkesinambungan perlu terus dilakukan.
Hal ini disampaikan dalam acara yang digelar Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan (PRHP) BRIN, dengan tema “Teknologi Menjawab Tantangan dan Permasalahan Cabai Nasional” Senin (17/7) secara virtual.
Cabai merupakan komoditas sayuran komersial yang penting di dunia, bernilai ekonomi tinggi dan memberi banyak peluang keuntungan dari penjualan cabai segar, produk olahan hingga cabai keringnya.
Komentar tentang post