Jakarta – Problem pencemaran lingkungan perairan, khususnya tumpahan minyak, banyak terjadi di Indonesia. Karena itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta kepada semua pihak yang melakukan kegiatan operasional kapal, kegiatan kepelabuhanan dan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas, untuk berkomitmen menjaga lingkungan perairan Indonesia dari pencemaran khususnya tumpahan minyak di laut.
“Kita tahu bahwa problem pencemaran lingkungan perairan banyak terjadi di negara kita. Oleh karenanya kita harus waspada dengan kemungkinan hal ini terjadi lagi,” kata Budi, saat kegiatan Simposium Internasional Lingkungan Kelautan bertema “Mendukung Kelestarian Laut Nusantara, Menjunjung Martabat Bangsa”yang diselenggarakan oleh Universitas Balikpapan dan Slickbar Indonesia, Rabu (28/11) pekan lalu, di Jakarta.
Tumpahan minyak yang terjadi di perairan Indonesia baik dalam skala kecil maupun besar berpotensi terjadi di tengah laut. Tumpahan minyak ini juga berpotensi di kawasan pantai, area pelabuhan yang bersumber dari kegiatan operasional kapal, kegiatan kepelabuhanan dan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas.
Terjadinya tumpahan minyak di laut, mengakibatkan kerusakan lingkungan dan kerugian sosial ekonomi masyarakat di area terdampak. Semua pihak yang terkait harus memiliki kesadaran untuk mencegah dan menanggulangi tumpahan minyak di laut, baik dari operasional kapal maupun kegiatan kepelabuhanan.
Komentar tentang post