Darilaut – Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) telah memfasilitasi energi terbarukan dengan membangun pembangkit yang tersebar di 19 negara. Program energi bersih ini untuk memperlambat dan melawan perubahan iklim.
Salah satunya pembangunan pembangkit 10 turbin di Vietnam. Pembangkit ini dibangun perusahaan energi hijau yang berbasis di Singapura, The Blue Circle melalui pendanaan dari Seed Capital Assessment Facility UNEP.
Selain itu, di Malawi untuk mendukung pembangkit listrik tenaga surya, dan Zimbabwe mendukung fasilitas pembangkit listrik tenaga air.
Hingga saat ini, melalui program tersebut telah membantu membiayai 49 proyek dengan 500 megawatt energi terbarukan yang beroperasi dan 2,6 gigawatt lainnya dalam pengembangan.
Peran sektor swasta dalam melawan perubahan iklim adalah tema sentral dari Konferensi Perubahan Iklim PBB tahun lalu di Azerbaijan. Negara-negara berjanji untuk meningkatkan pendanaan terkait iklim dari sumber publik dan swasta menjadi US$1,3 triliun per tahun pada tahun 2035.
Sektor energi bertanggung jawab atas lebih dari 75 persen emisi karbon dioksida secara global, menurut Badan Energi Internasional.
Setelah setahun suhu yang memecahkan rekor dan bencana terkait perubahan iklim, para ahli mengatakan dunia perlu segera mengurangi emisi sektor ini.