Jakarta – Program SMART-Fish berkontribusi membuka pangsa pasar baik domestik maupun ekspor dan memberikan keuntungan lebih bagi pembudidaya ikan.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo mengatakan, program SMART-Fish tahap pertama telah mampu meningkatkan daya saing dan menekan biaya produksi sektor perikanan nasional.
“Program SMART-Fish telah membantu mewujudkan pengembangan sektor perikanan nasional terutama untuk tiga rantai nilai komoditas rumput laut, pangasius, dan P&L (pole and line) Tuna. Oleh karenanya, program ini kami perpanjang,” kata Nilanto yang juga merangkap sebagai Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan.
Setelah sukses tahap pertama, pada 2019 ini, KKP bersama negara Swiss dan Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIDO), melanjutkan kerja sama program SMART-Fish hingga tahun 2022.
Terkait dengan hal ini, telah ditandatangani dokumen proyek kerjasama tahap 2 oleh Sekjen KKP, Nilanto Perbowo, Duta Besar Swiss untuk Indonesia , Swiss KurtKunz dan Perwakilan UNIDO untuk Indonesia, Esam Alqaqarah, pada Kamis (5/7) pekan lalu di Jakarta.
Menurut Duta Besar Swiss KurtKunz, Program SMART-Fish telah memberikan hasil dan pencapaian yang memuaskan dan akan dilanjutkan untuk disebarluaskan ke seluruh Indonesia.
Komentar tentang post