Darilaut – Sejumlah pemukiman yang berada di sepanjang bantaran daerah aliran lahar di Curah Kobokan mengalami kerusakan akibat terdampak material vulkanik awan panas guguran Gunung Semeru.
Vegetasi yang ada di sepanjang daerah ailran lahar di Curah Kobokan juga mengalami kerusakan dan banyak pohon yang tumbang dan mati. Jembatan Gladak Perak di Desa Curah Kobokan rusak dan memutus jalur darat antara Lumajang menuju Malang.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi terdampak awan panas guguran Gunung Semeru melalui udara dengan menggunakan helikopter BNPB, Senin (6/12).
Berdasarkan data terkini yang dihimpun BNPB, Minggu (5/12), pukul 17.30 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat letusan Gunung Semeru sebanyak 14 orang.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) BNPB Abdul Muhari mengatakan korban meninggal dunia teridentifikasi di dua kecamatan, yaitu 11 orang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 3 orang meninggal dunia di Kecamatan Candipuro.
Untuk korban luka lainnya sejumlah 21 orang, sehingga total keseluruhan korban luka sebanyak 56 orang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang juga melaporkan sebanyak 5.205 jiwa terdampak kejadian sebaran awan panas guguran, Sabtu (4/12).
Komentar tentang post