Arifin mengatakan, posisi Indonesia yang berada di antara pertemuan tiga lempeng besar dunia, menjadikan Indonesia menjadi daerah yang rawan terhadap bencana. Namun sudah seharusnya menjadikan kita lebih tangguh, lebih sigap dan lebih siap lagi dalam menghadapi bencana geologi seperti erupsi gunung api, gempa bumi, tsunami, dan gerakan tanah.
Sepanjang 100 tahun pengamatan gunung api di Indonesia merupakan perjalanan panjang yang telah memperkaya bangsa Indonesia dengan banyak pengalaman yang bisa diambil pelajaran, direnungkan atau bahkan kita rayakan bersama.
“Menjelang 100 tahun ini kita bangga dengan melihat capaian-capaian selama ini dan apa yang masih perlu diperbaiki dan menjadikannya sebagai tantangan yang dihadapi dalam pemantauan gunung api di masa mendatang,” ujar Arifin.
Menjadi seorang petugas pengamatan gunung api (PGA) berarti menempatkan dirinya menjadi garda terdepan penyebaran informasi terkini aktivitas vulkanik gunung api, ini merupakan tanggung jawab yang sangat besar bagi keselamatan masyarakat, utamanya masyarakat disekitar wilayah bencana.
Keberadaan petugas PGA akan sangat terasa saat gunung yang mereka pantau menunjukkan aktivitas vulkanik yang meningkat.
Para petugas akan terus dicari-cari banyak pihak sebagai sumber informasi utama bagi masyarakat. Informasi terkini dan akurat dapat meminimalisir jatuhnya banyak korban baik jiwa maupun harta.
Komentar tentang post