Darilaut – Perkembangan pesat kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) dan potensinya yang sangat besar untuk memberi manfaat bagi umat manusia menjadi pusat perhatian di KTT Global AI untuk Kebaikan (AI for Good).
KTT yang berlangsung pada Kamis (6/7) – Jumat (7/7) di Pusat Konferensi Internasional Jenewa, Swiss,– dengan fokus khusus pada peran mendasar AI dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) PBB untuk mempercepat pencapaian target 2030.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, Kamis, mengatakan, pengembangan kecerdasan buatan “untuk kebaikan semua” membutuhkan pagar pembatas yang didasarkan pada hak asasi manusia, transparansi, dan akuntabilitas.
Menurut Guterres AI harus menguntungkan semua orang, termasuk sepertiga dari umat manusia yang masih offline, dan mendesak kebutuhan untuk segera menemukan konsensus tentang apa yang seharusnya menjadi norma panduan untuk penerapan AI.
KTT Global “AI untuk Kebaikan” yang diselenggarakan di Jenewa oleh International Telecommunication Union (ITU), menyatukan pemerintah, masyarakat sipil, badan-badan PBB, inovator AI, dan investor.
ITU adalah badan khusus PBB untuk teknologi informasi dan komunikasi – TIK.
“ITU ada di sana saat telegraf lepas landas… saat satelit pergi ke luar angkasa,… saat panggilan telepon seluler pertama dilakukan,” kata Sekretaris Jenderal ITU Bogdan-Martin dalam pidato pembukaan.
Komentar tentang post