Darilaut – Laporan terbaru International Telecommunication Union (ITU) Perserikatan Bangsa-Bangsa menguraikan lebih dari 280 proyek yang memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI).
Pemanfaatan AI ini, antara lain, untuk bidang kesehatan, memitigasi perubahan iklim, pendidikan, memerangi kelaparan, menghilangkan kemiskinan, dan mengatasi semua masalah mendesak lainnya yang tercakup dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals).
ITU — badan khusus PBB untuk teknologi informasi dan komunikasi – TIK, bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO) mempresentasikan Inisiatif Global yang inovatif tentang AI untuk Kesehatan di KTT Global AI untuk Kebaikan (AI for Good).
KTT ini berlangsung pada Kamis (6/7) – Jumat (7/7) di Pusat Konferensi Internasional Jenewa, Swiss.
“Masa depan perawatan kesehatan adalah digital,” kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, seperti dikutip dari Itu.int.
“Meskipun teknologi baru ini memiliki potensi besar, kita harus menyadari tata kelola, etika, dan kesetaraan.”
“Pagi ini, saya mendengarkan pernyataan yang dibuat oleh Negara Anggota WIPO,” kata Asisten Direktur Jenderal WIPO, Edward Kwakwa.
“Mereka semua berbicara tentang kecerdasan buatan, tentang kesehatan global, dan mereka semua berbicara tentang kekayaan intelektual.”
Komentar tentang post