Jakarta – Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sjarief Widjaja mengatakan, saat ini masyarakat Indonesia membutuhkan 50 kilogram ikan per orang per tahun.
Dengan jumlah penduduk 260 juta, kata Sjarief, ikan yang harus disiapkan untuk konsumsi dalam negeri mencapai 12,8 juta ton. Kelebihan sekitar 4 juta ton dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekspor.
Peningkatan stok ikan juga secara otomatis meningkatkan penghasilan nelayan. Terlihat dari kenaikan Nilai Tukar Nelayan (NTN) yang mengalami peningkatan cukup signifikan dari 104,63 di tahun 2014 menjadi 113,28 di 2018.
Sementara itu, Nilai Tukar Usaha Perikanan (NTUP juga meningkat dari 106,45 di 2014 menjadi 118,87 di 2018 (Sumber data: BPS 2018). Hal ini dapat dijadikan indikator peningkatan nilai kesejahteraan nelayan saat ini.
Menurut Sjarief, industri bukan hanya yang besar, tapi mayoritas masyarakat indonesia itu industri skala kecil yang harus dibangun supaya mereka punya daya saing.
“Ini merupakan tugas kita bersama untuk mengangkat UMKM agar mampu memenuhi standar sertifikasi agar dapat melakukan ekspor serta melibatkan industri seperti Kamar Dagang Indonesia (Kadin) untuk dapat menyesuaikan supply dan demand,” kata Sjarief saat menjadi pembicara utama dalam Seminar Nasional bertajuk ‘Prospek Poros Maritim Dunia di Periode Kedua Jokowi’ di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (6/8).
Komentar tentang post