redaksi@darilaut.id
Kamis, 22 April 2021
26 °c
Jakarta
27 ° Sab
27 ° Ming
27 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

Setahun, Indonesia Butuh 50 Kilogram Ikan per Orang

9 Agustus 2019
Kategori : Berita
Ikan cakalang. FOTO: DARILAUT.ID

Ikan cakalang. FOTO: DARILAUT.ID

Jakarta – Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Sjarief Widjaja mengatakan, saat ini masyarakat Indonesia membutuhkan 50 kilogram ikan per orang per tahun.

Dengan jumlah penduduk 260 juta, kata Sjarief, ikan yang harus disiapkan untuk konsumsi dalam negeri mencapai 12,8 juta ton. Kelebihan sekitar 4 juta ton dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan ekspor.

Peningkatan stok ikan juga secara otomatis meningkatkan penghasilan nelayan. Terlihat dari kenaikan Nilai Tukar Nelayan (NTN) yang mengalami peningkatan cukup signifikan dari 104,63 di tahun 2014 menjadi 113,28 di 2018.

Sementara itu, Nilai Tukar Usaha Perikanan (NTUP juga meningkat dari 106,45 di 2014 menjadi 118,87 di 2018 (Sumber data: BPS 2018). Hal ini dapat dijadikan indikator peningkatan nilai kesejahteraan nelayan saat ini.

Menurut Sjarief, industri bukan hanya yang besar, tapi mayoritas masyarakat indonesia itu industri skala kecil yang harus dibangun supaya mereka punya daya saing.

“Ini merupakan tugas kita bersama untuk mengangkat UMKM agar mampu memenuhi standar sertifikasi agar dapat melakukan ekspor serta melibatkan industri seperti Kamar Dagang Indonesia (Kadin) untuk dapat menyesuaikan supply dan demand,” kata Sjarief saat menjadi pembicara utama dalam Seminar Nasional bertajuk ‘Prospek Poros Maritim Dunia di Periode Kedua Jokowi’ di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (6/8).

Sjarief mengatakan, pemerintah Indonesia melalui KKP terus berupaya mendorong percepatan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Cetak biru untuk poros maritim di Indonesia sudah tersedia sejak tahun 2014. Hal tersebut tercantum dalam Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia.

Untuk mewujudkan sebagai poros maritim dunia, Indonesia telah menerapkan lima pilar utama, yaitu pembangunan kembali budaya maritim Indonesia, menjaga dan mengelola sumber daya laut, infrastruktur dan konektivitas, diplomasi maritime, serta pertahanan dan keamanan.

Dalam pelaksanaan, masih terdapat beberapa kendala. Antara lain masih adanya praktik Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing, perlunya sertifikasi produk perikanan dan kualitas SDM, kurangnya infrastruktur penunjang. Selain itu, perlunya pembenahan sistem logistik dan transportasi laut yang terintegrasi, penurunan minat rumah tangga nelayan, hingga stunting pada anak karena kurang mengonsumsi ikan.

Karena itu, kata Sjarief, pemantapan dan akselerasi konsep Indonesia sebagai poros maritim dunia ini sangat diperlukan untuk lima tahun ke depan.

“Kita berada pada posisi review dan pemantapan kembali. Jadi apa yang telah kita capai dalam lima tahun kemarin, kita mulai melakukan perbaikan, pemantapan dan akselerasi, perbaikan dari apa yang telah kita tata,” ujarnya.

Menurut Sjarief, dalam tiga tahun pertama, berhasil memberantas IUU Fishing dan telah mampu meningkatkan produksi perikanan tangkap dan budidaya sampai 16 juta ton ikan per tahun. Saat ini, yang perlu dilakukan adalah membuat rencana aksi (plan of action) untuk pemantapan, membuat road map, serta menunjuk team work lintas departemen guna memastikan seluruh target bisa tercapai.*

Tags: BRSDMKKPKonsumsi IkanNilai Tukar Nelayan
Bagikan3TweetBagikanKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Agregasi hiu paus di perairan Botubarani, Kabupaten Bone Bolango. FOTO: IMAN TILAHUNGA/DARILAUT.ID
Berita

Hiu Paus Menetap Sementara di Perairan Botubarani

22 April 2021
BMKG
Berita

Siklon Tropis Surigae Sangat Kuat, Ini Dampaknya Bagi Indonesia

21 April 2021
Hiu Paus (Rhincodon typus). FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Hari ini, 8 Hiu Paus Terlihat di Botubarani

20 April 2021
Next Post
Terumbu karang yang rusak akibat penggunaan bahan peledak rakitan (bom ikan). FOTO: DARILAUT.ID

Penggunaan Potasium Merajalela di Tanimbar, Maluku

FOTO: DITJEN HUBLA

Tumpahan Minyak di Pantai Utara Jawa, 4.380,85 Barrel Diangkat ke Darat

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Kamis, April 22, 2021
Mostly Cloudy
23 ° c
72%
11mh
-%
27 c 18 c
Rab
26 c 17 c
Kam
27 c 17 c
Jum
25 c 16 c
Sab

TERBARU

Hiu Paus Menetap Sementara di Perairan Botubarani

Siklon Tropis Surigae Sangat Kuat, Ini Dampaknya Bagi Indonesia

Hari ini, 8 Hiu Paus Terlihat di Botubarani

Paus Orca Kembali Terlihat di Perairan Gorontalo

Mahasiswa Undip Kreasi Keran Air dari Sampah Plastik

HUT ke-4, AMSI Konsisten Mewujudkan Ekosistem Digital yang Sehat

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

REKOMENDASI

Mengharukan, Cara Warga Pulau Seram Hormati Duyung Mati Terdampar

Traffic Tinggi, Layanan Whatsapp Listrik Gratis PLN Beroperasi 6 April

Pandemi Covid-19 Percepat Transformasi Digital

Talaud Kirim Perdana Ikan Tuna dengan Tol Laut

2 Tahun Tsunami Teluk Palu

Ikan Nike Selalu Muncul di Akhir Bulan Hijriah

TERPOPULER

  • Ikan

    Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    9 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 0
  • Ingin Tahu Sebaran Ikan Tuna dan Cakalang di Indonesia, Ini Lokasinya

    44 bagikan
    Bagikan 44 Tweet 0
  • Enam Aplikasi Digital Nelayan Indonesia

    16 bagikan
    Bagikan 16 Tweet 0
  • Rantai Pasok Perikanan dan Tantangan yang Dihadapi Nelayan di Indonesia

    2 bagikan
    Bagikan 2 Tweet 0
  • WPP 715 Tertinggi Persentase Kawasan Konservasi Laut di Indonesia

    3 bagikan
    Bagikan 3 Tweet 0
  • Ternyata Ada Lembaga Pengelola WPP

    3 bagikan
    Bagikan 3 Tweet 0
  • Indonesia Dikepung 3 Lempeng dan Jalur Gunung Api Paling Aktif di Dunia

    4 bagikan
    Bagikan 4 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Ekspedisi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2021 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
Go to mobile version