Jakarta – Penggunaan potasium, bahan beracun untuk menangkap ikan masih merajalela di Kecamatan Tanimbar Utara Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku.
Nelayan pemancing ikan menginformasikan penggunaan potasium tersebut, yang juga berdampak bagi pembudidaya dengan karamba.
Melalui akun Twitter @susipudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, meneruskan informasi yang masuk melalui WhatsApp mengenai penggunaan potasium tersebut, Jumat (9/8).
“Slmt mlm Ibu, Sy Nelayan pancing,mau smpaikan didaerah kab. p tanimbar kec.tanimbar Utara di larat smpi saat ini potasium merajalela, aparat tidak ambil langkah, mohon Ibu bantu kami. Selamat kan laut kami dr ancaman potasium. Keramba di larat yang merima ikan Potas.”
Penangkapan ikan dengan cara merusak (destructive fishing) di Maluku telah menjadi bahasan instansi terkait.
Pada Selasa (6/8) pekan ini, Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Ambon, menggelar Coffe Morning dalam rangka Pengawasan kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara merusak (Destructive Fishing). Kegiatan ini berlangsung di ruang rapat Kantor Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Ambon.
Hadir dalam pertemuan ini perwakilan dari Bakamla, Lantamal IX Ambon, PSDKP Ambon, PPN Ambon, Polairud Ambon, Dinas Kelauran dan Perikanan Provinsi Maluku.*
Komentar tentang post