Badai siklon yang terjadi belakangan disertai dengan meningkatnya intensitas air hujan yang akan meresap ke dalam tanah.
Tomi mengatakan volume air hujan yang tinggi ini meningkatkan proses erosi dan pelarutan batuan kapur. Air tanah ini dapat muncul ke permukaan sebagai mata air.
Salah satu alasan mengapa mata air ini baru muncul sekarang kemungkinan besar berkaitan dengan adanya pembentukan jalur-jalur baru sungai bawah tanah yang akhirnya terhubung ke permukaan tanah.
Hal ini dipicu oleh badai besar dan curah hujan tinggi di daerah tersebut. Selain itu, diperkuat dengan pengamatan debit air yang cukup tinggi dimana dapat mengindikasikan adanya aliran sungai bawah permukaan yang muncul ke permukaan tersebut sebagai mata air.
Danau yang terbentuk biasanya bersifat sementara. Hal ini dikontrol oleh aliran air tanah yang muncul ke permukaan. Sehingga jika suplai air bawah permukaan tersebut surut, maka air di danau tersebut juga surut.
Tentunya hal ini memerlukan kajian lebih dalam terkait manajemen dan evaluasi potensi air tanah di daerah karst yang sangat kompleks.
Daerah karst sendiri sebelumnya telah banyak ditemukan di Indonesia. Contohnya di Padalarang dan Sawarna, Jawa Barat.
Menurut Tomi, daerah karst ini sangat unik. Salah satu ciri-cirinya adalah terbentuknya goa-goa dan juga sungai di bawah permukaan tanah.
Komentar tentang post