Tomi mengatakan goa-goa ini merupakan hasil pelarutan air meteorik yang masuk melalui rekahan-rekahan di batu kapur. Air meteorik ini bisa melarutkan batu kapur disebabkan rendahnya kadar saturasi kapur (CaCO3) dalam air meteorik tersebut.
Rekahan pada batu kapur tersebut dapat membesar seiring dengan berjalannya waktu. Proses pelarutan yang berlangsung lama tersebutlah yang membentuk goa dan sungai-sungai bawah tanah di lingkungan karst.
Tomi menjelaskan bahwa munculnya fenomena ini merupakan momentum yang sangat tepat untuk dilakukan penelitian secara komprehensif terkait kemunculan mata air-mata air tersebut sehingga dapat dipetakan dengan baik potensi air tanah di daerah ini.
Kerjasama dan keterlibatan antara universitas, kementrian serta pemerintah daerah merupakan kunci keberhasilan dalam pengelolaan airtanah di daerah yang sangat sulit air.
Selain itu, besar kemungkinan jika danau baru di Kupang bila dikelola dan dikembangkan dengan baik, akan menjadi suatu objek wisata potensial baru yang menyajikan pesona keindahan alam yang eksotis.
Komentar tentang post