Taliah diperkirakan akan mencapai Kategori 4 pada hari Selasa (4/2), kata Biro Meteorolologi.
Sementara itu, Tropical Low 15U diperkirakan akan berkembang menjadi siklon tropis di selatan Kepulauan Cocos (Keeling) Senin (3/2) pagi.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem akibat dinamika atmosfer yang kompleks.
Analisis BMKG per 2 Februari 2025, teridentifikasi dua bibit siklon tropis aktif yang berada di sekitar wilayah selatan Indonesia, yaitu Bibit Siklon 99S yang tumbuh di Samudra Hindia selatan Banten dan Bibit Siklon 90S yang tumbuh di selatan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Meskipun dua bibit siklon di selatan Indonesia (99S dan 90S) yang masih aktif ini diprediksi bergerak ke arah baratdaya semakin menjauhi wilayah Indonesia, tetapi dampak tidak langsungnya tetap terasa dalam bentuk peningkatan curah hujan, angin kencang, dan gelombang tinggi di sejumlah wilayah.
“Kehadiran dua bibit siklon tropis yg masih aktif dan satu bibit siklon yg telah meluruh tersebut cukup meningkatkan kondisi dinamika atmosfer pada periode puncak musim hujan saat ini. Kombinasi antara bibit siklon, fenomena La Nina lemah, Monsun Asia, Seruak Udara Dingin dari Dataran Tinggi Siberia, dan aktivitas gelombang atmosfer, serta Madden Julian Oscillation (MJO) akan meningkatkan risiko cuaca ekstrem di banyak wilayah Indonesia,” ujar Dwikorita.