Darilaut – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan komunitas pers membahas kekerasan terhadap jurnalis di Gorontalo, di Roemah Marly Kota Gorontalo, pada Sabtu (1/2).
Kegiatan diskusi publik yang digelar AJI Kota Gorontalo tersebut dihadiri Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Gorontalo, Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Gorontalo, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Gorontalo, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Gorontalo, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Gorontalo, wartawan, perwakilan pers mahasiswa, dan Women Institute Research and Empowerment Gorontalo (WIRE-G).
Diskusi publik ini bertajuk “Kilas Balik Kekerasan Jurnalis di Gorontalo, Tanggung Jawab Siapa?” pada hari Sabtu (1/2/2025), di Roemah Marly, Kota Gorontalo.
Kegiatan ini merupakan refleksi atas kasus-kasus kekerasan yang dialami jurnalis di Gorontalo, selama beberapa tahun belakangan.
Diskusi publik ini menghadirkan narasumber dari beragam perspektif. Dari AJI sendiri yang diwakili koordinator wilayah Sulawesi, Nurdin Amir; akademisi diwakili Dr. Noval S. Talani yang juga dosen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Gorontalo; dari sudut pandang perusahaan media, Verrianto Madjowa, ketua AMSI Gorontalo; dan perwakilan dari Polda Gorontalo, Kombes Pol Yos Guntur Yudi Fauris Susanto, Dirreskrimum Polda Gorontalo.