redaksi@darilaut.id
Minggu, 22 Mei 2022
26 °c
Jakarta
28 ° Sab
27 ° Ming
28 ° Sen
27 ° Sel
Dari Laut Indonesia
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Biota Eksotis
    • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
    • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil

Home » Berita » Survei Kelautan Pencarian Kapal MV Nur Allya Bulan Agustus

Survei Kelautan Pencarian Kapal MV Nur Allya Bulan Agustus

redaksi redaksi
28 Juli 2020
Kategori : Berita
Ilustrasi kapal MV Nur Allya. FOTO: YOUTUBE

Ilustrasi kapal MV Nur Allya. FOTO: YOUTUBE

Darilaut – Survei kelautan untuk pencarian kembali kapal kargo MV Nur Allya di Laut Halmahera, Maluku Utara tanggal 11 hingga 26 Juli 2020 mundur karena faktor cuaca dan teknis di lapangan. Pencarian kapal MV Nur Allya akan berlangsung pada bulan Agustus.

Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) M Ilyas mengatakan, kegiatan tersebut terkendala kondisi cuaca. Saat ini, cuaca di wilayah Halmahera Selatan masih kurang bersahabat. Selain itu, terdapat kerusakan pada 1 mesin kapal yang kemudian sudah dilakukan perbaikan.

Menurut Ilyas, setelah beberapa kegiatan di akhir Juli, direncanakan survei kelautan untuk pencarian kapal MV Nur Allya pada awal Agustus.

Juli ini tim BBPT masih menyelesaikan survei untuk jalur kabel optik Telkom SKKL Kuwuk-Morowali-Kendari. Selanjutnya, kegiatan survei akan dilakukan bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan PT Gurita Lintas Samudera (GLS) pemilik kapal MV Nur Allya.

“Insha Allah kami BPPT dan KNKT, serta pemilik kapal akan berupaya semaksimal mungkin,” kata Ilyas, kepada Darilaut.id, Sabtu (25/7).

Ilyas mengatakan, BPPT mewakili pihak Pemerintah dalam hal ini mendukung KNKT untuk terus melakukan upaya pencarian dan investigasi.

Upaya pencarian kembali kapal MV Nur Allya sebagai tindak lanjut penandatanganan kontrak kerjasama BPPT melalui Balai Teksurla Survei Kelautan (Bateksurla), KNKT dan PT GLS, awal Juni lalu, di BPPT.

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, BPPT akan memberikan dukungan penuh untuk pencapaian target kerjasama ini terlebih misi ini adalah mengemban tugas dan tanggung jawab nasional melalui KNKT.

Tentunya keberhasilan survei ini, menurut Hammam, menjadi harapan kita bersama, harapan keluarga korban, harapan pemilik kapal (PT GLS) dan juga harapan bangsa untuk menjawab apa yang terjadi dengan peristiwa ini.

Hampir setahun kapal MV Nur Allya hilang kontak di Laut Halmahera. Hingga kini keluarga anak buah kapal (ABK) masih bertanya-tanya mengenai keberadaan kapal kargo tersebut.
Salah satunya Fajar Merry Saputro. Adiknya bernama Hari Yanto bekerja sebagai juru mudi di kapal MV Nur Allya.

Fajar mengharapkan terdapat bukti-bukti keberadaan kapal kargo tersebut.

“Harapan kami kalau diduga tenggelam bisa dibuktikan, kalau memang tidak tenggelam, Semoga crew MV Nur Allya dalam lindungan-Nya,” kata Fajar, Jumat (24/7).

Hingga kini, keluarga korban belum mendapat informasi kejelasan MV Nur Allya. Kapal berbendera Indonesia ini dengan muatan nikel dan hilang kontak pada 20 Agustus 2019 di Laut Halmahera.

Kapal milik perusahaan PT GLS tersebut dengan jumlah awak sebanyak 25 orang, salah satunya Hari Yanto.

Kapal berlayar dengan rute Pulau Weda, Maluku Utara tujuan Pelabuan Morosi, Sulawesi Tenggara.

MV Nur Allya adalah kapal kargo raksasa buatan perusahaan Jepang Sanoyas Hishino Meiso Corp pada 2002, dengan kapasitas 52.400 deadweight tonnes (dwt). Artinya, kapal ini mampu mengangkut beban hingga 52.400 ton, tidak termasuk berat kapal itu sendiri yang mencapai 8.394 metrik ton.

Setelah hilang kontak, pencarian dilakukan dengan mengerahkan berbagai lembaga dan instansi terkait seperti Basarnas Ternate, Direktorat Komunikasi Basarnas Pusat, Direktorat Polairud Polda Maluku Utara, perusahaan pemilik kapal, Bakamla Pusat, KNKT dan unsur lainnya.

Area pencarian dipusatkan di perairan Maluku Utara, yang menjadi titik koordinat awal kapal tersebut terpantau. Tim menyisir perairan laut Obi, Maluku Utara dan perairan Pulau Buru, Maluku. Termasuk jalur pelayaran kapal di perairan Poge Sanana, Taliabo, dan perairan Morosi.*

Tags: BPPTkapal hilangKNKTLaut Halmahera
Bagikan8Tweet3KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan

Related Posts

Asosiasi terumbu karang dan ikan. FOTO: DARILAUT.ID
Berita

GEF Sediakan Dana $43 Juta untuk Pemulihan Spesies dan Ekosistem

21 Mei 2022
Aksi pengebom ikan asal Malaysia di Laut Sulawesi. FOTO: KKP
Berita

Pelaku Pengebom Ikan Asal Malaysia Ditangkap di Laut Sulawesi

21 Mei 2022
Padang lamun (seagrass). FOTO: DARILAUT.ID
Berita

Jejaring Pemantauan Ekosistem Pesisir Terbentuk

20 Mei 2022
Next Post
Ilustrasi kondisi Banjir di Kabupaten Aceh Jaya, Selasa (28/7/2020). FOTO: BPBA Provinsi Aceh/BNPB

Banjir Rendam 20 Desa di Aceh Jaya

“Protein S” yang berupa sepatu, sehingga dinamakan spike protein, tersebar di sekeliling permukaan virus (tanda panah). “Protein S ” inilah yang berperan penting dalam proses infeksi virus terhadap manusia. DOK. LIPI.GO.ID/Queen University Belfast, UK

Menanti Vaksin Virus Corona Buatan Indonesia

Komentar tentang post

Bandung, Indonesia
Minggu, Mei 22, 2022
Mostly Cloudy
24 ° c
72%
11mh
-%
28 c 19 c
Rab
26 c 18 c
Kam
27 c 18 c
Jum
26 c 17 c
Sab

TERBARU

GEF Sediakan Dana $43 Juta untuk Pemulihan Spesies dan Ekosistem

Pelaku Pengebom Ikan Asal Malaysia Ditangkap di Laut Sulawesi

Jejaring Pemantauan Ekosistem Pesisir Terbentuk

Tren Naiknya Suhu di Indonesia dan Perubahan Iklim

Bencana Alam, Sebanyak 1,9 Juta Jiwa Menderita dan Mengungsi

KM Sirimau Kandas di Pulau Ipet

REKOMENDASI

Dosen IPB University Bahas Lobster, Kepiting, dan Rajungan

Hilang di Selat Lombok, Nelayan Ampenan Belum Ditemukan

Penyelundupan Benih Lobster Rp 17,3 Miliar Digagalkan di Bandara Juanda

Kemenko Kemaritiman Ingin Mutiara Sebagai Ikon Nasional

Pemetaan Status Riset Merkuri

Diskusi ISKINDO, Sampah di Teluk Jakarta dari Daratan

TERPOPULER

  • FOTO: LOKA PSPL SORONG

    Mirip Kerupuk, Harga Gelembung Renang Capai Rp 50 juta per Kilogram

    264 bagikan
    Bagikan 112 Tweet 64
  • Kuda Laut, Ikan yang Dipercaya Dapat Menyembuhkan Berbagai Penyakit

    162 bagikan
    Bagikan 69 Tweet 39
  • Tahun 2022, Pulau Jawa Paling Banyak Kejadian Bencana Alam

    7 bagikan
    Bagikan 3 Tweet 2
  • Akan Dikirim ke Manado, KKP Proses Hukum 4.030 kg Sirip Hiu di Baubau

    2 bagikan
    Bagikan 1 Tweet 1
  • Ini Potensi di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan

    636 bagikan
    Bagikan 264 Tweet 155
  • Bencana Alam Tahun 2022, Lebih Dari 1 Juta Jiwa Mengungsi

    22 bagikan
    Bagikan 9 Tweet 6
  • Suhu Udara di Sebagian Wilayah Indonesia Panas

    1 bagikan
    Bagikan 0 Tweet 0
  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
Email : redaksi@darilaut.id

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi

© 2018 - 2022 PT Dari Laut Indonesia

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

*Dengan mendaftar di situs kami, anda setuju dengan Syarat & Ketentuan and Kebijakan Privasi.
Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk