Darilaut – Guru Besar Sejarah Universitas Doponegoro (Undip) Prof Singgih Tri Sulistiyono, mengatakan, fakta geografis dan pengalaman historis, bangsa Indonesia telah menjalani ‘takdir sejarah’ sebagai bangsa maritim. Dominasi kolonialisme telah meredupkan ‘takdir sejarah’ itu.
Oleh sebab itu, kata Prof Singgih, tugas generasi sekarang adalah menyelesaikan ‘takdir sejarah’ sebagai bangsa maritim yang besar di masa mendatang yang sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia.
“Paradigma maritim adalah konsep pembangunan yang didasarkan pada jati diri bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim yang bersumber dari perjalanan sejarah sebagai komunitas bangsa yang menduduki wilayah kepulauan Nusantara,” kata Prof Singgih seperti dikutip dari Undip.ac.id.
Definisi Negara Maritim untuk Indonesia, menurut Prof Singgih, adalah negara yang mampu membangun kekuatan maritimnya (seapowers) baik di bidang pelayaran dan perdagangan (merchant shipping), kekuatan pertahanan dan keamanan maritim (maritime fighting instruments).
Selain itu, kemajuan teknologi kemaritiman (maritime technology) untuk dapat memanfaatkan potensi yang dimilikinya secara sinergis (laut dan darat) dalam kerangka dinamika geopolitik guna mencapai kemakmuran dan kejayaan bangsa dan negaranya.
Komentar tentang post