Darilaut – Peristiwa tanah longsor telah mengubur 2.000 orang dalam keadaan hidup di Provinsi Enga, Papua Nugini, negara yang terletak di timur Pulau Papua.
The Associated Press melaporkan telah melihat surat kepada koordinator residen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Minggu (26/5), penjabat Direktur Pusat Bencana Nasional Papua Nugini, Luseta Laso Mana, mengatakan tanah longsor “mengubur lebih dari 2.000 orang hidup-hidup” dan menyebabkan “kehancuran besar” di desa Yambali, Provinsi Enga.
Desa yang berpenduduk sedikitnya 4.000 jiwa ini, namun diyakini jauh lebih besar, berada di kawasan pegunungan dan hutan. Lokasinya terletak di sepanjang jalan raya berkelok-kelok menuju kota Porgera dan sebuah tambang emas yang telah menghasilkan miliaran dolar, namun personel keamanannya telah dituduh melakukan pelanggaran oleh kelompok hak asasi manusia.
Jalan raya tertutup tanah longsor, sehingga memotong Porgera dan desa-desa lain setelah Yambali dari ibu kota Provinsi Wabag, sekitar 60 kilometer (35 mil) dari lokasi bencana.
Perkiraan jumlah korban sangat bervariasi sejak bencana terjadi, dan tidak jelas bagaimana para pejabat dapat mengetahui jumlah orang yang terkena dampak.
Pada Jumat (24/5) pekan lalu, saat dini hari ketika warga desa Yambali sedang terlelap tidur, sisi gunung runtuh.