PENGEMBANGAN teknologi nuklir kini mulai diterapkan dalam penelitian ilmu kelautan. Salah satunya dengan menggunakan radioisotope atau Isotop radioaktif.
Dalam ilmu kelautan, radioisotop ini telah banyak digunakan, salah satunya untuk menganalisis arus laut dan arus pantai.
Peneliti senior dari Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi – Badan Tenaga Nuklir Nasional (PAIR- BATAN) Dr Ali Arman Lubis mengatakan, isotop dalam bidang kelautan dapat dimanfaatkan untuk beberapa penelitian. Seperti penelitian sedimen, perubahan iklim, blue carbon, ocean acidification dan rekam jejak polutan.
Menurut Ali Arman, pemanfaatan nuklir untuk bidang kelautan dengan menggunakan radioisotope, dapat dilakukan melalui isotop buatan ataupun alami.
Pemanfaatan isotop sebagai “tracker” memiliki karakteristik seperti sistem yang diteliti yang menyatu dengan sistem tersebut. Sehingga akan memberikan hasil dengan tingkat ketelitian tinggi.
Ali Amran mengatakan, ada tiga hal penting yang harus diindahkan dalam pemanfaatan teknologi nuklir. Pertama untuk tujuan damai. Kedua, mengutamakan keselamatan dan keamanan. Ketiga, berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
Awal Oktober lalu, Balai Riset dan Observasi Laut (BROL)-Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, mengadakan Learning Session. Temanya tentang Pemanfaatan Teknologi Isotop untuk Riset Kelautan.
Komentar tentang post