Jakarta – Jembatan kuning di Kota Palu yang roboh karena gempa dan tsunami pada Jumat (28/9) lalu mulai diangkat. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Agung Pribadi mengatakan, proses pengangkatan dan pembongkaran ini sudah di mulai Tim Siaga Bencana ESDM bersama Tim dari Adibrantas.
Menurut Agung, crane berkekuatan 60 ton mengangkat dan memindahkan jembatan kuning. Selain Crane 60 ton Zoomlion, Tim Siaga ESDM dibantu alat berupa rock breaker untuk mempercepat pembongkaran pondasi jembatan Ponulele ini.
Crane 60 ton setiap hari bekerja memindahkan potongan jembatan ke tempat yang aman, kemudian bertahap dibawa ke tempat lain dengan truk.
Direncanakan, proses pengangkatan jembatan kuning akan ditambah dengan peralatan Crane 180 ton Kobelco. Ini untuk pengangkatan bagian tengah. Namun masih menunggu kesediaan jangkar sandar kapal di wilayah Teluk Talise.
Dalam proses pengangkatan, Tim Siaga Bencana ESDM berkoordinasi dengan Adibrantas yang bertugas melakukan pembongkaran atau pemotongan bagian-bagian jembatan.
Jembatan kuning membentang dari Talise, Kelurahan Besusu dan Lere. Jembatan ini menghubungkan kecamatan Palu Timur dan Palu Barat.
Jembatan kuning ambruk saat terjadi gempa disusul tsunami. Jembatan ini dengan panjang 250 meter, titik tertinggi lengkung jembatan yaitu 20,2 meter dari badan jembatan.
Komentar tentang post