Darilaut – Dosen dan peneliti senior dari Universitas Negeri Papua (Unipa), Fitryanti Pakiding, Ph.D, menerima penghargaan melalui Program Pew Fellowship Konservasi Kelautan dengan dana hibah sebesar US$ 150.000 (Rp 2,15 miliar).
Pew Charitable Trusts telah mengumumkan Fitryanti akan mempelajari dampak sosial dari intervensi konservasi laut khususnya di Bentang Laut Kepala Burung (The Bird’s Head Seascape) Papua Barat, Indonesia.
Selain Fitryanti, terdapat lima ilmuwan konservasi laut dunia juga akan meneliti di berbagai negara lainnya.
Bentang Laut Kepala Burung di Indonesia adalah salah satu tempat dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia.
Luas kawasan ini lebih dari 5 juta hektar (12,36 juta hektar) wilayah tersebut telah disisihkan untuk kawasan perlindungan laut.
Manfaat ekologi kawasan konservasi laut tersebut telah dipelajari secara ekstensif. Namun, masih kurang memberikan perhatian pada dampak sosial terhadap masyarakat sekitar.
Karena itu, terdapat hambatan dan kemampuan pemerintah dalam merancang serta menerapkan kawasan lindung yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kesehatan laut.
Fitryanti akan menganalisis kumpulan data lebih dari 10.000 rumah tangga yang terletak di Bentang Laut Kepala Burung. Hal ini untuk menilai dampak sosial terhadap masyarakat sekitar.
Komentar tentang post