Darilaut – Tidak mudah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca secara nasional. Untuk itu, saat ini pemerintah sedang bekerja keras untuk mempercepat penurunan emisi di sektor energi.
Energi menjadi salah satu sektor yang didorong untuk berkontribusi besar bersama-sama secara simultan dengan penurunan emisi di sektor kehutanan dan lahan (FoLU), industri dan limbah.
Pemerintah saat ini sedang bekerja keras untuk penurunan emisi gas rumah kaca “sektor energi simultan dengan usaha-usaha kita di sektor FoLU, industri dan limbah,” kata Menteri LHK Siti Nurbaya pada sambutanya atas nama Ketua Harian Dewan Energi Nasional (DEN) yang secara resmi membuka acara Energy Transition Conference and Exhibiton 2023, di Jakarta, Rabu (18/10).
Menteri Siti mengatakan pada tahun 2020 Indonesia berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca yang berasal dari sektor kehutanan dan lahan menjadi 182 juta ton CO2 eq emisi, dari semula lebih dari 900 juta ton CO2 eq emisi di tahun 2019.
Meskipun demikian pada sektor energi Indonesia, kata Siti, tidak mudah menurunkan emisi gas rumah kaca, dengan emisi pada tahun 2020 masih di angka 580 juta ton CO2 eq.
Hal ini karena tantangannya yang cukup besar. Terutama karena Indonesia masih harus membangun untuk kesejahteraan masyarakat guna pemenuhan energi per kapita, khususnya listrik.