Darilaut – Tiga orang warga meninggal dunia karena tertimbum tanah longsor di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, pada Minggu (13/11).
Selain korban meninggal, material longsor juga menyebabkan kediamannya yang berada di lereng perbukitan dengan ketinggian 3 meter itu rata dengan tanah.
Jasad pada korban tersebut ditemukan pada pukul 09.20 WIB oleh tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Barat, Basarnas, TNI, Polri, relawan bersama beberapa warga setempat.
Hasil kaji cepat sementara, peristiwa tanah longsor itu terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut dalam durasi yang cukup lama sejak malam hingga pagi hari.
Kondisi tanah yang gembur dan labil menjadi faktor lain sehingga turut memicu terjadinya tanah longsor.
Sebelumnya, hujan lebat mengguyur wilayah Kabupaten Pesawaran, Lampung, pada Selasa (8/11). Kondisi tersebut menyebabkan sungai Way Punduh meluap hingga dua desa di Kecamatan Punduh Panda, terendam banjir.
Data sementara BPBD Kabupaten Pesawaran mencatat sebanyak 535 KK terdampak di desa Sukamaju dan Desa Pagar Jaya, Kecamatan Punduh Pedada.
Selain itu, 10 unit rumah rusak berat, 3 unit rumah rusak ringan, 3 unit fasilitas pendidikan, 1 unit fasilitas kesehatan dan 1 unit jembatan rusak berat.
Prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Lampung hingga Selasa (15/11).
Sebagai antisipasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.
Di samping itu, Pemerintah Daerah agar memastikan kesiapan alat, perangkat dan personel untuk menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem yang menurut BMKG masih akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.
BNPB meminta agar seluruh unsur Forkopimda melakukan upaya perbaikan tata kelola lingkungan sehingga bencana seperti banjir, banjir bandang hingga tanah longsor tidak terjadi ke dua kalinya.
Upaya seperti monitoring lereng tebing, khususnya yang berada di wilayah pedesaan dan permukiman padat penduduk agar dilakukan secara berkala.
Khusus bagi masyarakat, apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam, maka masyarakat yang tinggal di bantaran sungai maupun di lereng tebing agar mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu.
Komentar tentang post