Darilaut – Tim gabungan mengamankan satwa endemik Sulawesi monyet dihe (Macaca hecky) dan anoa dataran tinggi (Bubalus quarlesi) dalam Operasi Operasi Sapu Jerat di Gorontalo. Satwa liar lain yang disita adalah puluhan jenis burung yang dilindungi.
Tim menyisir 18 lokasi penampungan satwa liar di Provinsi Gorontalo, pada 8 September lalu. Hasilnya, ditemukan 33 ekor satwa liar.
Rincian satwa liar tersebut masing-masing: 7 perkici dora (Trichoglossus ornatus), 4 nuri kepala Hitam (Lorius lori), 2 nuri kelam (Pseudeoss fuscata), 1 nuri kalung Ungu (Eos squamata) dan 1 kakatua koki (Cacatua galerita).
Kemudian, 1 betet kepala paruh besar (Tanygnathus megoloryncos), 5 nuri ternate (Lorius garullus), 1 ekor perkici pelangi (Trichoglossus haematodus), 1 kring-kring bukit (Prioniturus falvicans), 4 srindit sulawesi (Loriculus stigmatus), 1 nuri bayan (Electus roratus), dan 1 kakatua putih (Cacatua alba).
Tim juga mengamankan satwa liar yang dilindungi lainnya yakni 3 monyet Macaca hecky dan 1 anoa. Macaca hecky dengan nama lokal dihe sebaran habitatnya hanya di Gorontalo dan Sulawesi Tengah. Begitupula dengan anoa, habitatnya hanya di Pulau Sulawesi.
Operasi Sapu Jerat terdiri atas tim gabungan Penegakan Hukum (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, Kepolisian Daerah Gorontalo, Sub-Denpom XIII/1-3 Denpom XIII/1 Gorontalo dan Mimoza TV Gorontalo.
Komentar tentang post