Darilaut – Tim Inafis Polda Gorontalo melakukan proses identifikasi terhadap korban pesawat Sam Air yang jatuh di Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato.
Hal ini dilakukan untuk memastikan identitas korban dan memudahkan proses penyerahan jenazah kepada keluarga.
Setelah proses identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Gorontalo, pada Senin (21/10) korban pesawat Sam Air diserahkan kepada keluarga di Kota Gorontalo. Sementara tiga jenazah kru pesawat Sam Air diterbangkan ke Jakarta dengan menggunakan maskapai Batik Air dari Bandara Djalaluddin Gorontalo.
Pesawat perintis milik PT Sam Air dengan nomor registrasi PK-SMH (DHC6) jatuh di areal tambak Desa Imbodu, Randangan, dekat bandara Panua Pohuwato, pada Minggu (20/10).
Pesawat perintis tersebut sedang melayani rute dari Bandara Djalaluddin Gorontalo menuju Bandara Panua, Pohuwato. Pesawat dipiloti oleh Capt. M. Saefurubi A dengan First Officer M. Arthur V. G serta seorang teknisi bernama Budijanto. Selain awak pesawat, ada satu penumpang bernama Sri Meyke Male.
Setelah evakuasi ke Puskemas, korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Gorontalo. Tim Inafis bekerja sama dengan tenaga medis RS. Bhayangkara untuk mempercepat proses evakuasi dan identifikasi.
Melansir Tribratanew.gorontalo.polri.go.id, Ps. Panit 5 Siident Aipda Meiyantow bawuoh, mengatakan, kami memastikan seluruh korban ditangani sesuai prosedur identifikasi forensik, termasuk pencocokan sidik jari, rekam medis, dan pemeriksaan barang-barang pribadi yang ditemukan di lokasi.