TERUMBU karang, celah bebatuan atau cabang seringkali digunakan kuda laut untuk menambatkan ekornya.
Tidak heran bila ekor kuda laut yang melingkari cotton bud, kemudian dipotret oleh fotografer Justin Hofman di Sumbawa Besar, kemudian menjadi viral di media sosial.
Dengan kondisi seperti itu, kuda laut tak akan berenang jauh. Hal ini untuk menghindari dari bahaya.
Kuda laut memiliki mata yang dapat berputar 360 derajat. Jadi, kuda laut tak perlu mengggerakan kepalanya tiap kali berenang.
Kekhasan kuda laut, setelah berpasangan, baik jantan dan betina, tidak akan mencari sosok lain. Biota laut ini sangat setia pada pasangannya.
Kedua pasangan ini akan bepergian bersama-sama, dengan saling melilitkan pada ekornya.
Keistimewaan lainnya, bukan hanya kuda laut betina yang dapat melahirkan. Pejantan pun bisa hamil dan melahirkan.
Caranya? Saat kawin, kuda laut betina menaruh sedikitnya 1500 telur ke dalam kantong perut pejantan.
Ini disebut pembuahan internal. Lapisan dalam kantong perut tersebut dipenuhi pembuluh darah. Kemudian, kuda laut jantan membuahi telur-telur tersebut menjadi embrio.
Setelah itu, kuda laut jantan akan mengandung telur tersebut selama 9-45 hari, hingga menjadi embrio. Embrio berkembang menjadi bayi kuda laut yang ukurannya sangat kecil. Selanjutnya, bayi-bayi tersebut dilahirkan di dalam air.
Komentar tentang post