Darilaut – Tim SAR Gabungan resmi menutup operasi pencarian 6 korban kecelakaan laut kapal perikanan KM Kasih 25, Sabtu (11/7). KM Kasih 25 tenggelam di selat Pukuafu, Nusa Tenggara Timur, pada 5 Juli 2020 lalu, Minggu (5/7).
Dari total 28 orang yang berada di atas kapal, sebanyak 2 orang meninggal dunia, 20 orang selamat dan 6 dalam pencarian.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Kupang Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Aprianus Hangki, mengatakan, sebanyak 6 orang korban kecelakaan laut tersebut belum ditemukan dan operasi SAR akan dibuka kembali apabila ada tanda-tanda korban ditemukan.
Menurut Hangki, sebelum ditutup resmi, operasi SAR terakhir dilakukan pada Sabtu (11/7) pagi pukul 06.30 WITA. Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III olah gerak dengan menggunakan kapal KNP 340 Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) beserta 9 (sembilan) orang kru menuju ke lokasi terjadinya kecelakaan kapal untuk melakukan pencarian.
Sementara kapal KN SAR Antareja 233 juga olah gerak dari Pelabuhan Navigasi dengan membawa 13 ABK, 7 Rescuer, 5 Tagana, 2 BPBD, 1 Bakamla, serta 2 keluarga korban menuju ke lokasi terjadinya kecelakaan kapal untuk melakukan pencarian.
Anggota Pos Siaga SAR Rote bersama unsur SAR Kabupaten Rote Ndao juga melakukan pencarian terhadap 6 orang korban melalui darat di pesisir pantai Rote. Melibatkan 5 Rescuer Pos Siaga Rote, 5 Polair Rote, 11 BPBD Rote, 2 Polsek Rote, 1 Polres Rote. Selain itu, 2 Lanal Rote, 2 Babinsa Landu Leko, Camat Landu Leko, Kepala Desa Landu Leko dan 12 masyarakat setempat.
Komentar tentang post