Darilaut – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan apresiasi bagi sejumlah kepala daerah yang telah memanfaatkan tol laut untuk mengangkut berbagai muatan, seperti ikan dan kopra. Di tengah kondisi pandemi virus corona, Covid-19, dan masa normal baru, tol laut tetap beroperasi.
“Kami sangat apresiasi beberapa kepala daerah sudah membuktikan komitmennya untuk mengirim muatan balik produksi daerah seperti Morotai, Bitung, Tahuna, Saumlaki, bahkan ada yang sampai mengirimkan muatan baliknya hingga 54 Teus, di mana mayoritas muatan berisi ikan, kayu, kopra, dan lainnya,” kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Capt Wisnu Handoko, di Jakarta, Jumat (5/6).
Kemenhub berharap agar tol laut Logistik di masa new normal bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha perdagangan barang kebutuhan pokok dan penting (bapokting) antar pulau untuk semakin meningkatkan volume pengiriman barang dalam memenuhi kebutuhan daerah.
Program tol laut ini telah berjalan selama hampir 5 tahun sebagai moda transportasi yang diandalkan untuk membuka isolasi dan menekan disparitas harga.
Kemenhub memastikan arus pengiriman barang dalam program tol laut tetap berjalan dengan protokol new normal. Dalam protokol new normal telah disiapkan sejumlah mekanisme yang diharapkan dapat memperlancar proses pengiriman barang melalui jalur laut dengan mengoptimalkan tol laut.
“Roda ekonomi harus bergerak dan perusahaan tetap bisa menjalankan bisnisnya sehingga pemerintah harus hadir untuk memfasilitasi hal tersebut,” ujar Wisnu.
Salah satu strategi yang akan diterapkan adalah dengan mengoptimalkan Logistic Communication System (LCS). Selain itu, data muatan dengan LCS akan lebih diperketat sehingga akan menghilangkan penyimpangan SOP penyelenggaraan program Tol Laut.
Menurut Wisnu, implementasi pelaksanaan SOP pengiriman barang akan diperketat dengan meregistrasi sesuai KTP dan NPWP.
LCS yang dikembangkan BUMN Telkom diharapkan mampu membantu dan memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi jadwal kapal, posisi tracking kapal, ketersediaan container dan shipping order. Selain itu, manifest dan biaya pengiriman, data statistik pengiriman muatan berangkat dan balik, sampai dengan harga jual bapokting.
Bulog maupun Kementerian Perdagangan memastikan akan melakukan pengiriman beras, gula, minyak goreng, tepung dan bapokting lainnya ke berbagai pelosok nusantara dengan memanfaatkan kapal-kapal tol laut.
Selama masa pandemi Covid-19, kapal barang dan kapal angkutan laut khusus tetap diizinkan beroperasi dengan melaksanakan ketentuan protokol kesehatan penanganan Covid-19 dan kriteria pembatasan perjalanan orang yang pelaksanaannya diawasi secara lebih ketat.*
Komentar tentang post