Darilaut – Hujan lebat yang menyebabkan banjir dan tanah longsor di Filipina akibat siklon tropis Nalgae (Paeng) pekan lalu telah menewaskan lebih dari 100 orang. Tim penyelamat masih terus berupaya melakukan pencarian terhadap penduduk yang tertimbun tanah longsor.
Kantor berita Associated Press (AP) melaporkan lebih dari 100 orang tewas dalam salah satu badai paling merusak yang melanda Filipina tahun ini dengan lusinan lainnya dikhawatirkan hilang.
Peristiwa ini terjadi karena penduduk desa melarikan diri ke arah yang salah dan terkubur dalam tanah longsor yang sarat bebatuan. Hampir dua juta lainnya terendam banjir di beberapa provinsi, kata para pejabat Senin (31/10).
Sedikitnya 53 dari 105 orang yang tewas – sebagian besar akibat banjir bandang dan tanah longsor – berasal dari provinsi Maguindanao di wilayah otonomi Muslim.
Tim penyelamat masih terus melakukan pencarian di lokasi terdampak paling parah di Desa Kusiong selatan di Maguindanao. Di lokasi ini diduga sebanyak 80 hingga 100 orang, termasuk seluruh keluarga, dikhawatirkan telah terkubur oleh tanah longsor yang sarat dengan batu atau terbawa banjir bandang pada Kamis malam pekan lalu.
Badan tanggap bencana utama pemerintah mengatakan setidaknya ada 98 kematian akibat badai, dan tujuh kematian lainnya kemudian dilaporkan oleh tiga gubernur provinsi. Sedikitnya 69 orang terluka dan 63 lainnya masih hilang.
Komentar tentang post