Provinsi ini memiliki hampir 2.000 kapal penangkap ikan, dengan hampir 300 saat ini beroperasi di laut, dan semua pemilik kapal telah diberitahu tentang jalur badai.
Direktur Pusat Nasional untuk Prakiraan Hidro-Meteorologi, Mai Van Khiem, melaporkan bahwa Topan Trami, yang ditandai dengan area sirkulasi yang luas dan jalur yang tidak dapat diprediksi, dapat membawa angin kencang, gelombang tinggi, potensi gelombang laut, yang dapat menyebabkan banjir bandang, tanah longsor, dan banjir di daerah pegunungan dan dataran rendah.
81 Orang Tewas di Filipina, 34 Hilang
Badai tropis parah Trami dengan nama lokal Filipina “Kristine” telah menyebabkan sedikitnya 115 orang tewas dan hilang di Filipina.
Melansir Kantor Berita Filipina, PNA, Kantor Pertahanan Sipil Filipina (OCD) mencatat 81 korban jiwa di beberapa wilayah di negara itu pekan ini, semantara jumlah jumlah orang hilang bertambah menjadi 34.
Administrator OCD Wakil Menteri Ariel Nepomuceno, di Quezon City, Sabtu, mengatakan jumlah ini masih akan di validasi untuk menentukan apakah kematian terkait langsung dengan badai.
Menurut Nepomuceno, jumlah 81 orang korban tewas dilaporkan kantor regional OCD. Kepolisian Nasional Filipina (PNP), Departemen Dalam Negeri dan pemerintah daerah masih akan melakukan verifikasi.