Darilaut – Sejak Januari hingga Oktober 2021 nilai ekspor produk perikanan Indonesia mencapai USD4,56 miliar atau naik 6,6% dibanding periode yang sama tahun 2020.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Artati Widiarti mengatakan pada periode tersebut nilai impor mencapai USD408 juta, sehingga neraca perdagangan mengalami surplus USD4,15 miliar atau meningkat 5,8% dibanding periode yang sama tahun 2020.
Komoditas ekspor utama yakni Udang (40%), Tuna-Cakalang-Tongkol (13%), Rajungan-Kepiting (11%), Cumi-Sotong-Gurita (10%), dan Rumput Laut (6%). Adapun negara tujuan ekspor utama adalah Amerika Serikat (45%), Tiongkok (15%), Jepang (11%), ASEAN (9%), dan Uni Eropa (6%).
“Kami perkirakan nilai ekspor produk perikanan tahun 2021 sebesar USD5,45 miliar,” kata Artati di Jakarta, Rabu (8/12).
Menurut Artati selama 2021 penguatan ketahanan ekonomi terlihat dari peningkatan ekspor komoditas kelautan dan perikanan.
Dari sisi pengembangan wilayah untuk mengurangi kesenjangan, menurut Artati, Ditjen PDSPKP melaksanakan program Klaster Daya Saing (KDS) atau hilirisasi industri udang.
Program ini memuat fasilitasi akses pembiayaan melalui KUR, kemitraan usaha antara tambak koperasi dengan penyedia saprokan, mempertahankan mutu pasca panen dan distribusi yang handal dan efisien, fasilitasi bantuan Pemerintah berupa sarana pasca panen, pembinaan mutu pada penanganan hasil fasilitasi sistem rantai dingin.
Komentar tentang post