Darilaut – SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19 menyebar begitu cepat ke seluruh penjuru dunia dan telah menginfeksi lebih dari 90 juta jiwa. Varian baru virus corona juga lebih cepat menyebar dan menular karena mobilitas manusia masih tinggi dan tidak adanya pembatasan perjalanan.
Peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Anggia Prasetyoputri, mengatakan beberapa varian tersebut di antaranya yang pertama kali terdeteksi di Inggris pada bulan September. Di Afrika Selatan muncul varian lain yang terdeteksi sejak awal Oktober. Ternyata varian ini memiliki beberapa kesamaan mutasi dengan varian di Inggris.
Varian-varian baru mungkin saja telah muncul dan unik di suatu negara. Namun beberapa di antaranya terlihat menonjol karena varian telah tersebar secara masif dan cepat menular.
Anggia mengatakan varian baru yang pertama kali terdeteksi di Inggris pada awalnya menyebar di London dan Inggris Selatan saja. Namun kini dilaporkan terlah bersirkulasi ke banyak negara, terutama Amerika Serikat dan Kanada.
“Varian di Afrika Selatan kini juga sudah menyebar ke banyak provinsi di sana,” ujar Anggia, seperti dikutip dari Lipi.go.id, Rabu (13/1).
Varian Baru VUI 202012/01 dan 501Y.V2
“Varian yang ditemukan di Inggris dinamakan VUI 202012/01 (Variant Under Investigation, year 2020, month 12, variant 01), digolongkan dalam cluster B.1.1.7 lineage, sedangkan yang ditemukan di Afrika Selatan dinamakan 501Y.V2 dan digolongkan dalam B.1.351 lineage,” ujar Anggia.
Komentar tentang post