Darilaut – Keberadaan ekosistem garis pantai sangat penting untuk mitigasi bencana tsunami di Selatan Jawa.
Pelaksana Tugas Direktur Pemetaan dan Risiko Bencana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan dengan adanya pembatas ekosistem seperti vegetasi tanaman di sepanjang garis pantai, maka energi gelombang tsunami dapat direduksi.
Ekosistem pantai dapat mengurangi dampak kerusakan. Hal itu juga dapat mencegah jatuhnya korban jiwa apabila terjadi tsunami.
Hasil penelitian Pascatsunami Pangandaran 2006, Muhari beserta tim menemukan bukti sisa kerusakan ranting pohon yang diduga terhantam gelombang tsunami pada ketinggian 15 hingga 22 meter di beberapa titik Pulau Nusakambangan. Kendati banyak pohon yang rusak, namun energi gelombang diyakini menjadi melemah.
“Meski sebagian besar pohonnya hancur, tapi di belakang pohon itu energi gelombangnya sudah tereduksi. Ini yang perlu kita perhatikan sehingga keseimbangan ekosistem di sekeliling kita itu sangat penting untuk mitigasi bencana,” kata Muhari di Kampung Laut, Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (4/12).
Belajar dari pascatsunami Pangandaran 2006, menurut Muhari, memang masih ada dua potensi besar yang kemudian dapat memicu munculnya tsunami di wilayah Selatan Jawa di masa depan, khususnya yang dapat berdampak pada wilayah Kabupaten Cilacap.
Komentar tentang post