Darilaut – Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) memperingatkan lembaga-lembaga filantropi yang menjanjikan $300 juta untuk solusi terkait iklim dan kesehatan.
Perubahan iklim telah memicu darurat kesehatan global, menewaskan lebih dari setengah juta orang setiap tahun akibat panas ekstrem dan mengancam rumah sakit di seluruh dunia, menurut sebuah laporan penting yang dirilis pada hari Jumat (14/11) dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-30 (COP30) di Belem, Brasil.
Melansir UN News, laporan khusus tentang kesehatan dan perubahan iklim diterbitkan oleh WHO dan Pemerintah Brasil, memperingatkan bahwa satu dari 12 rumah sakit dapat menghadapi penutupan terkait iklim.
Laporan ini menyerukan tindakan segera untuk melindungi sistem kesehatan di dunia yang memanas dengan cepat.
Hal ini menyusul peluncuran Rencana Aksi Kesehatan Belem pada hari Kamis (13/11), sebuah inisiatif unggulan COP30 yang menempatkan kesehatan di pusat kebijakan iklim.
“Krisis iklim adalah krisis kesehatan – bukan di masa depan yang jauh, tetapi di sini dan saat ini,” kata Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.
“Laporan khusus ini memberikan bukti tentang dampak perubahan iklim terhadap individu dan sistem kesehatan, serta contoh nyata tentang apa yang dapat dilakukan – dan sedang dilakukan – oleh negara-negara untuk melindungi kesehatan dan memperkuat sistem kesehatan.”




