Darilaut – Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN), telah menyelesaikan kajian ekosistem mangrove sebagai dasar untuk menetapkan strategi dan metode restorasi ke depan di Provinsi Riau. Kajian dengan dukungan PT Chevron Pacific Indonesia (PT CPI) tersebut dalam bentuk desain restorasi ekosistem mangrove bagi kawasan pesisir.
Hasil kajian ini disampaikan dalam “Lokakarya Daring Hasil Kajian Ekosistem Mangrove, Desain Restorasi Ekosistem, dan Penguatan Aliansi untuk Restorasi Ekosistem Mangrove (MERA)” Kamis, (23/7).
Kegiatan tersebut dibuka oleh Gubernur Riau yang diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Mamun Murod, diikuti para pemangku kepentingan terkait konservasi mangrove dan pengelolaan pesisir di Riau.
”Bagi Provinsi Riau, kebutuhan akan adanya strategi pengelolaan ekosistem pesisir secara terpadu dan berkelanjutan, khususnya ekosistem mangrove, sudah sangat mendesak. Karena itu, kami menyambut baik diselenggarakannya lokakarya ini untuk membangun sinergitas perencanaan pengelolaan pesisir terpadu di Riau,” kata Gubernur Riau Syamsuar dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Kepala DLHK Mamun Murod.
Gubernur menyampaikan terima kasih kepada Program MERA karena telah menyatukan para pihak yang tergabung dalam Tim Formatur MERA Riau dan menginisiasi pembentukan Tim Koordinasi Strategi Pengelolaan Ekosistem Mangrove Daerah Provinsi Riau.
Komentar tentang post