Darilaut – Sekretaris Jenderal Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) WMO Prof. Celeste Saulo, mengatakan, jurnalis kunci dalam perjuangan melawan disinformasi dan penyangkalan perubahan iklim.
Siaran pers WMO, merajalelanya penyebaran misinformasi dan tingkat disinformasi sebagai salah satu risiko utama sebagaimana yang disebutkan dalam Laporan Risiko Global 2024 yang dikeluarkan oleh Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum’s).
Risiko lingkungan – cuaca ekstrem, perubahan kritis pada sistem bumi, dan hilangnya keanekaragaman hayati – dianggap sebagai tiga risiko utama dalam jangka panjang, menurut Laporan Risiko Global yang diterbitkan pada pertemuan tahunan Davos.
Benang merah yang mendasari semua risiko ini adalah krisis iklim.
Beradaptasi terhadap perubahan iklim bukanlah suatu pilihan, tetapi suatu kebutuhan yang penting, kata Saulo, dalam konferensi pers di PBB di Jenewa.
“Kita berada di persimpangan antara kesenjangan dan perubahan iklim, dan strategi kita harus mencerminkan urgensi zaman,” ujarnya.
Prof Saulo, yang mulai menjabat pada Januari 2024 sebagai perempuan pertama Sekretaris Jenderal WMO dari Amerika Latin, berbicara kepada wartawan Palais des Nations dalam serangkaian pertemuan dengan PBB dan komunitas diplomatik.
Dalam bidang aksi iklim, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan adalah panduan WMO.