Darilaut – Para peneliti maupun pegiat konservasi maleo tidak selamanya bisa berada di dalam suatu lokasi, seperti habitat tempat bersarang.
Untuk menjembatani permasalahan ini, digunakan kamera jebakan atau camera trap.
Peralatan foto yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi satwa yang sedang dipelajari atau populasi di satu lokasi ini sangat penting untuk memantau konservasi kehidupan liar.
Camera trap atau kamera jebakan, sudah lama dikenal sebagai alat monitoring yang efektif dan hasil yang lebih akurat. Alat ini sangat membantu dalam upaya konservasi satwa liar.
Peralatan camera trap dilengkapi sensor gerak dan sensor panas (termal). Selama dipasang ditempat yang tepat, sensor langsung aktif saat ada pegerakan atau suhu berbeda dengan lingkungan di area cakupan sensor.
Hasil dari kamera jebakan dapat menjadi bukti kuat keberadaan maleo atau satwa liar lainnya di alam.
Dengan menggunakan kamera jebakan, manfaat yang diperoleh, hasil pengamatan dapat diperoleh terus menerus sepanjang peralatan yang dipasang menunjang. Seperti baterei. Bila baterei tidak berfungsi, segera dilakukan penggantian dengan yang baru.
Menuut Protected Area Specialist Enhancing Protected Area System in Sulawesi (EPASS) Tangkoko, Edyson Maneasa, untuk memperoleh hasil monitoring keberadaan satwa ini di alam, sejak 2019 telah dipasang camera trap di Tangkoko. Kamera jebakan berada didekat lokasi peneluran burung maleo.
Komentar tentang post