Darilaut – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, mengatakan, ancaman paling menakutkan bagi seluruh umat manusia bukanlah pandemi ataupun perang, melainkan perubahan iklim.
Perubahan iklim yang dipicu pemanasan global menjadi biang keladi berbagai bencana hidrometerologi, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan, dan juga krisis pangan.
Perubahan iklim yang terjadi secara global tidak bisa dianggap remeh karena dampaknya bagi kehidupan sangat signifikan dan membahayakan.
Kondisi ini mengancam seluruh negara di seluruh belahan dunia tanpa terkecuali, kata Dwikorita saat agenda Blended Training of Trainers on Climate Field School for Colombo Plan Member Countries di Cianjur, Jawa Barat, Kamis (13/7).
Perubahan iklim ini, kata Dwikorita, juga mengancam ketahanan pangan seluruh negara. Organisasi pangan dunia FAO bahkan memprediksi tahun 2050 mendatang, dunia akan menghadapi potensi bencana kelaparan akibat perubahan iklim, sebagai konsekuensi dari menurunnya hasil panen dan gagal panen.
Menurut Dwikorita, berbagai upaya dilakukan negara-negara di dunia sebagai bagian dari mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, termasuk Indonesia.
BMKG sendiri, secara rutin menyelenggarakan Sekolah Lapang Iklim (SLI) sejak 2011 dengan menyasar petani dan penyuluh pertanian di seluruh pelosok Indonesia.
Komentar tentang post