Darilaut – Dalam sepuluh tahun mendatang, ikan nike diperkirakan akan menghilang di perairan Gorontalo.
Berdasarkan data produksi ikan nike selama tiga tahun terakhir di Provinsi Gorontalo mengalami penurunan rata-rata sebesar 14 ton per tahun.
Analisis data produksi Nike untuk wilayah Kota Gorontalo selama selang tahun 2020-2021 menunjukkan adanya tren penurunan.
Penurunan ini dipengaruhi berbagai faktor, antara lain, penangkapan ikan di hulu yang tidak ramah lingkungan, vegetasi bantaran sungai yang mulai menurun dan peningkatan aktivitas pembangunan di muara Sungai.
Kemudian, peningkatan aktivitas masyarakat di sempadan sungai, dan peningkatan kegiatan penambangan pasir dan batu di sepanjang bantaran sungai.
Dari temuan hasil pengukuran menunjukkan bahwa analisis keberlanjutan dari ikan Nike di semua lokasi penangkapan hanya satu dimensi yang status keberlanjutannya positif yakni teknologi, “sisanya tidak berkelanjutan,” kata Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UNG Prof. Dr. Femy M. Sahami.
Empat dimensi lainnya yang tidak berkelanjutan tersebut adalah ekologi, ekonomi, sosial, dan etik.
Apakah dalam kurun waktu 10 tahun lagi kita masih bisa mengkonsumsi ikan ini? “Dari data produksi dan model pengukuran untuk keberlanjutan, sepertinya cukup mencemaskan,” kata Prof. Femy dalam sidang terbuka senat Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dalam rangka orasi ilmiah guru besar, pada Kamis, 12 Oktober 2023.