Darilaut – Bagaimana dunia membantu untuk menjaga laut dan samudra?
Kisah ini dimulai pada 1970-an, bagian dari rangkaian peringatan 50 tahun UNEP (United Nations Environment Programme) atau Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ketika itu, Laut Mediterania berada dalam kesulitan.
Pabrik-pabrik melarutkan bahan kimia beracun ke dalam perairan yang rapuh. Tumpahan minyak menyelimuti pantainya. Kota-kota membuang begitu banyak limbah mentah. Pengunjung pantai berisiko terkena penyakit menular.
Polusi di Laut Mediterania yang telah mendukung peradaban manusia selama 4.000 tahun begitu parah. Hal ini membuat banyak yang khawatir.
“[Mediterania] dulu merupakan simbol manfaat laut bagi manusia, [Mediterania] menjadi simbol dampak destruktif manusia terhadap laut,” kata mantan kepala Program Lingkungan PBB, Mostafa Tolba, dalam memoarnya, seperti dikutip dari Unep.org.
Pada tahun 1975, Tolba dan lainnya di UNEP yang baru dibentuk telah memutuskan bahwa satu-satunya cara untuk menyelamatkan laut adalah melalui perjanjian internasional yang melibatkan lebih dari 20 negara pantai.
Setahun kemudian, dan terlepas dari banyak kasus ketegangan politik yang mendalam, 13 negara menandatangani Konvensi Barcelona untuk Perlindungan Laut Mediterania Terhadap Polusi.
Komentar tentang post