Darilaut – Pandemi Covid-19 telah membawa dampak pada biaya pengangkutan (freight) petikemas atau biaya kargo, secara global telah naik tajam. Kenaikan biaya tersebut berpengaruh pada upaya perbaikan kinerja industri pelayaran dan perekonomian nasional.
“Dampaknya, hampir di semua negara harga sea freight dengan kontainer naik signifikan, waktu pelayaran lebih lama, terjadi penumpukan kontainer di pelabuhan, dan bongkar muat di pelabuhan pun lebih lama,” ujar kata Dirjen Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo di Jakarta Sabtu (2/1).
Kementerian Perhubungan telah menyiapkan sejumlah langkah untuk membantu kesulitan yang dialami industri pelayaran.
Pertama, kata Agus, dengan mengawasi percepatan proses bongkar muat sehingga petikemas dapat segera didistribusikan dan kapal bisa berlayar kembali. Kedua, akan mempercepat petikemas segera keluar dari pelabuhan sehingga kontainer segera dapat kembali ke depo dengan cepat.
Agar langkah tersebut lebih efektif, Kementerian Perhubungan berharap kementerian dan lembaga negara terkait, melakukan percepatan yang sama.
“Kami imbau kementerian terkait bisa mendukung upaya yang dilakukan Kementerian Perhubungan, yaitu mempercepat proses pengeluaran long stay container di pelabuhan,” ujar Agus.
Adapun operator pelayaran jalur utama (main line operator – MLO) diharapkan, tetap dapat memberi ruang muat dari Indonesia, untuk tujuan ekspor. MLO diharapkan dapat menyediakan petikemas 40 High Cube.
Komentar tentang post