Darilaut – Dari 7,9 juta petugas penyelenggara pemilihan umum (pemilu) yang terdaftar, sebanyak 6,8 juta orang atau 86,4 persen telah mengikuti skrining kesehatan.
Kegiatan skrining kesehatan untuk mendeteksi penyakit dan telah berhasil menekan angka kematian petugas pemilu 2024.
Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Budi G. Sadikin, sebanyak 6,8 juta petugas pemilu mengikuti kegiatan skrining kesehatan.
Dari jumlah tersebut, sekitar 6,4 juta petugas dinyatakan sehat, sementara 400 ribu petugas lainnya tergolong berisiko tinggi.
“Risiko tingginya paling banyak hipertensi, ini banyak sekali, yang kedua jantung. Dua ini yang paling besar,” ujar Menkes Budi.
Berdasarkan data yang dihimpun dari KPU dan Bawaslu selama periode 14-18 Februari 2024, tercatat sebanyak 84 petugas pemilu dikonfirmasi meninggal dunia.
“Dari KPU, angkanya 71 orang untuk tanggal 14-18 Februari, untuk Bawaslu ada tambahan 13 orang kurang lebih tanggalnya sama, jadi total yang meninggal sampai sekarang ada 84 orang,” kata Budi.
Jika dibandingkan Pemilu 2019, angka kematian tersebut telah berkurang. Bahkan, penurunan angka kematian mencapai 74 persen, kata Menkes.
Kendati demikian, kata Menkes Budi, pemerintah terus mencari solusi agar kejadian serupa tidak terulang kembali pada penyelenggaraan pemilu mendatang karena satu nyawa manusia sangatlah berarti.